Total Pengunjung

AYO MEMBACA ALQURAN SECARA BERMAKNA UNTUK MENATA KEHIDUPAN SEMESTA !!

Selasa, 17 Juli 2012

Para Pengkhianat Dapat Menyusupi dan Menghambat Pergerakanmu, Waspadalah!!

Pengkhianat ?
Siapakah ?

Jangan melihat ke kanan - kiri !
Lihatlah dirimu sendiri !
Barangkali engkau sendirilah pengkhianat itu !

----

Sebentar lagi kita akan membaca Albaqarah ayat 30, yaitu ayat yang akan melantik pembaca Alquran menjadi Khalifah Fil Ardh, sebuah jabatan fungsional untuk mewujudkan tugas aksi sebagaimana tersebut pada Albaqarah ayat 21-22. Namun sebelum itu, kita diminta untuk menegaskan sikap, apakah kita masih meragukan Alquran sebagai kitab petunjuk aksi? (Qs. 2:23-24) ataukah tetap berkomitmen bergerak sesuai arahan Alquran? (Qs. 2:25) atau bahkan kita ingin mengeluarkan diri dan terlepas dari kelompok taqwa? jika kita keluar dari kelompok Taqwa, maka Alquran menyebut kita sebagai orang Fasik! (Qs. 2:26-27)

Mari kita baca terjemahan ayatnya:

Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?" Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah dan dengan perumpamaan itu pula banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik. (Qs. 2:26)
Yaitu orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang di perintahkan Allah kepada mereka untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi. (Qs.2:27)

Kita dapat membuka kamus dan menelusuri literatur untuk memahami pengertian fasik. Namun yang jelas, pada ayat di atas Allah sudah menegaskan bahwa orang-orang yang fasik adalah orang-orang yang melanggar perjanjian dengan Allah, tanda pelanggarannya adalah mereka mengabaikan perintah Allah, dan oleh karenanya mereka membuat kerusakan di muka bumi dan merugikan diri sendiri.

Orang-orang fasik sebelumnya adalah orang-orang yang menyatakan diri menjadi bagian kelompok Taqwa. Oleh karenanya mereka ikut membaca Alquran sebagai kitab petunjuk aksi. Tapi kemudian mereka mengabaikan pesan-pesan Alquran. Mereka tetap membaca Alquran tetapi mereka tidak mendapat petunjuk apapun dari Alquran.

Bagi kelompok Taqwa, orang-orang fasik ini adalah para penghianat yang harus dikenali ciri-cirinya untuk diwaspadai. Mereka telah keluar dari kelompok Taqwa. Sudah sepatutnya pula kelompok Taqwa tidak lagi melibatkan mereka dalam aksi pergerakan Taqwa, sebagaimana Nabi Musa berkata: "Ya Rabbku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu." (Qs. 5:25)

Bagaimanakah mereka akan terus dilibatkan dalam aksi pergerakan Taqwa, sementara mereka mengingkari pesan-pesan yang disampaikan oleh kitab petunjuk aksi, yaitu Alquran? (Qs. 2:99) Mengingkari Alquran berarti juga mengingkari Allah yang menghidupkan dan menguasai kehidupan mereka (Qs. 2:28-29) Lalu, bagaimana mungkin mereka akan dapat melaksanakan tugas sebagai Khalifah fil Ardh? (Qs. 24:55).

Jadi, apakah engkau tetap menjadi bagian dari kelompok Taqwa? ataukah engkau keluar dari kelompok Taqwa sebagai orang fasik? Karena setelah ini, engkau akan dilantik menjadi Khalifah fil Ardh!





Tidak ada komentar:

Posting Komentar