Total Pengunjung

AYO MEMBACA ALQURAN SECARA BERMAKNA UNTUK MENATA KEHIDUPAN SEMESTA !!

Selasa, 27 Mei 2014

SUKSES DENGAN BERBUAT KEBAIKAN

Sudah lama sekali, akhirnya saya bisa menyempatkan waktu untuk kembali merenungkan dan menuliskan tentang kunci sukses yang saya lihat dari sudut pandang Islam. Ada delapan kunci sukses yang pernah kita rumuskan, yaitu: Passion, Work, Good, Focus, Push, Serve, Ideas, dan Persits. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang Good yang bermakna baik, kebaikan.

Untuk mencapai kesuksesan, kita harus melakukan pekerjaan dengan baik dan menghasilkan kebaikan bagi orang lain. Baik bagi diri sendiri belum tentu baik bagi orang lain. Begitu juga sebaliknya, baik bagi orang lain belum tentu baik bagi diri sendiri. Lalu standar kebaikan manakah yang harus diikuti?

Ada orang yang selalu membagi-bagikan uang kepada masyarakat sekitarnya. Lantas, dia dikenali sebagai orang baik, dermawan. Padahal, belum tentu uangnya itu bersumber dari pekerjaan yang halal. Padahal orang itu sudah menjadi tersangka korupsi. Tapi tetap saja masyarakat di sekitarnya membelanya karena telah merasakan dibantu dengan uangnya. Apabila uang yang menjadi standar kebaikan, maka kita seringkali tertipu.

Kita perlu bertanya lagi, apakah kesuksesan itu berarti mempunyai banyak uang? apakah setiap kebaikan itu ada dalam wujud uang? apakah balasan kebaikan itu harus berupa uang?

Setiap manusia diberi fitrah untuk mengenali kebaikan. Dalam hadist riwayat Ahmad disebutkan: "Kebaikan adalah apa-apa yang tenteram hati padanya, adapun dosa adalah apa-apa yang membuat hati kita ragu-ragu walaupun banyak manusia mendukung dan membenarkanmu."

Tanda kebaikan adalah ketenteraman hati. Melakukan segala sesuatunya dengan baik membuat hati menjadi tenteram, tidak was-was. Ketenteraman hati adalah salah satu ciri orang sukses, ciri yang lainnya adalah ia mampu menenteramkan hati orang lain.

Pedagang yang sukses adalah pedagang yang menjual dengan good. ini berarti bukan hanya ia saja yang mendapatkan untung, tetapi juga pembelinya harus juga diuntungkan, bahkan juga menguntungkan alam sekitar karena produknya ramah lingkungan. Pedagang yang sukses itu memahami bahwa good dalam standar Al-Qur'an adalah kebaikan untuk semua, rahmatan lil alamin.

Pedagang yang good adalah pedagang yang berbuat kebaikan untuk pelanggannya, tanpa melupakan kebaikan untuk dirinya sendiri. Promosi yang dilakukan tidak mengganggu cashflow. Tidak pelit dan juga tidak terlalu royal. Kebaikan yang dilakukannya untuk para pelanggan pastilah berimbas kebaikan bagi dirinya sendiri.

Allah berjanji akan membalas kebaikan dengan kebaikan, tak ada kebaikan kecuali dibalas kebaikan (Qs. 55:60).

Tanda kebaikan adalah ketenteraman hati. Hati yang tenteram tidak akan salah mengenali kebaikan karena hati yang tenteram selalu terpaut dengan Allah. "Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram." (Qs. 13:28). Oleh karenanya, orang sukses itu melakukan segala sesuatunya dengan baik sesuai dengan dengan standar kebaikan yang diajarkan Allah. "Tetapi boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal itu baik bagi kalian. dan boleh jadi kalian menyukai sesuatu padahal itu buruk bagi kalian. Allah mengetahui dan kalian tidak mengetahui." (Qs. 2:216)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar