Total Pengunjung

AYO MEMBACA ALQURAN SECARA BERMAKNA UNTUK MENATA KEHIDUPAN SEMESTA !!

Jumat, 23 Mei 2014

Dari CINTA Menuju JANNAH

Orang Arab menyebut benih dengan kata bidzrun tapi Al-Quran menyebutnya dengan kata yang lain, yaitu habbatun. Dengan akar kata yang sama, Al-Quran menggunakannya untuk menyebut kata cinta dengan hubbun, sering kan dengar kata mahabbatun yang berarti cinta?

Mahabbatun = Habbatun
Cinta = Benih

Sama ya?

Benih, terbentuk dari gabungan sel reproduksi jantan dan betina sebatang tanaman. Begitu juga dengan cinta. Benih di semai oleh bumi dengan tanahnya dan langit dengan air hujan nya. Begitu juga dengan cinta. Perempuan ibarat bumi sedangkan lelaki ibarat langit. kehidupan tumbuh berkembang di antara keduanya.

Dengan proses yang benar, benih mengeluarkan tunas, akar, batang, cabang, daun, dan berbuah. Begitu juga dengan cinta. Cinta seperti apakah yang buahnya tidak dapat dinikmati oleh kehidupan sekitar?

dari benih menjadi tanaman, menjadi kebun, menjadi Jannah. Begitu juga dengan cinta. Wajar, jika rumah yang penuh cinta disebut baitii jannatii.

begitulah, asal prosesnya benar. Dari CINTA menuju JANNAH.

Benih tumbuh berkembang menjadi kebun. Cinta/habbatun tumbuh berkembang menjadi jannah. Kebun terbentuk dari kumpulan tanaman. Dan tanaman tumbuh dari satu benih. Jannah terbentuk dari kumpulan cinta, bisa juga kita sebut jamaah cinta, dan itu dimulai dari satu cinta. Renungkan Qs. 48:29.

Benih yang rusak mewujud pada kebun yang gersang. Cinta yang rusak juga mewujud pada kondisi yang jauh dari sejuk, kondisi yang panas. Naar penuh dengan konflik. Renungkan Qs. 2:165-167. Itu berarti, kita mesti mencari dari manakah asal benih yang baik. dari manakah asal cinta yang baik. Benih yang baik untuk menghasilkan tanaman yang baik. renungkan Qs. 14:24.

Bagaimanakah pohon yang baik itu? Al-Quran menggambarkannya dengan, "akarnya teguh dan cabangnya kokoh menjulang." Qs. 14:24. "Disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis pun memadai. Qs. 2:265.

Mari kita mengulangi lagi, Benih 'Cinta' menghasilkan taman 'Jannah'
Sudah nyambung kan?

Maka, Cinta yang baik harus memiliki "akar" yang kuat. Cinta tidak mudah diombang-ambing oleh keadaan. Cinta yang buruk akarnya rapuh, mudah tercerabut, mudah tumbang. Cinta yang menghasilkan "buah" harus ada "batang-cabang-daun". Prosesnya jelas, alurnya terukur, bukan PHP.

Maka, dalam kondisi apapun, cinta akan tetap memberi rahmat bagi semesta, ketika "disirami hujan lebat" atau pun hanya "gerimis" saja. Cinta tak mengenal syarat.

Mencari cinta yang baik? mari kita kembali kepada akar, kembali kepada benih. Benih seperti apakah? Sungguh Allah yang menumbuhkan benih/cinta. Qs. 6:95. Bagaimana benih/cinta, begitulah kehidupan selanjutnya. lantas, benih/cinta apakah yang akan kita tumbuhkan?

Ada dua jenis sumber cinta:
1. Cinta pada keimanan, dan menjadikannya indah di dalam hati. Qs. 49:7
2. Cinta terhadap kesenangan materi dunia. Qs. 3:14
Benih/cinta yang manakah yang kita biarkan tumbuh berkembang menjadi taman/jannah?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar