“Ayah, emang kenapa kalau mau makan harus baca bismillah?”
itu pertanyaanmu saat kecil. “Kalau makan tidak baca bismillah nanti dimarahin Allah.
Dan setan tidak bisa ikut makan sama kita.” Begitu Ayah jawab. Sederhana. Baca
bismillah untuk mengusir setan supaya tidak ikut makan bersama. Mengingat
usiamu yang belum genap lima tahun, tidak mengapa jika engkau menganggap
kalimat bismillah sebagai mantra pengusir setan. Barangkali usia berpikirmu
belum mampu menjangkau pengertian lebih dari itu. Tapi semakin bertambah
usiamu, pengetahuanmu juga harus bertambah. Kelak, engkau harus memahami
mengapa Muhammad Rasulullah saw mengajarkan umatnya membaca bismillah sebelum
makan.
Begini,
Alquran diawali oleh Bismillahirrahmanirrahim. Itu berarti
segala sesuatu yang ditujukan untuk kebaikan hidup haruslah juga diawali oleh
Bismillah.. Mengapa bismillah..? Mengapa bukan kalimat yang lain?
Perhatikan,
......... بِسْمِ اللَّهِ
(QS. 1:1)
Bi = dengan, bersama
Ism = nama
Allah = Sang Tuhan, The God
Bismillah = dengan nama Allah
Bukankah kalimat bismillah.. itu jelas? Adakah aroma mistis
meruap darinya? Tidak! Mengucap bismillah sebelum berbuat tidak berarti
perbuatan itu tiba-tiba menjadi sah, diridhai dan diganjar kebaikan oleh Allah.
Bismillah.. bukanlah kalimat mantra. Ia adalah petunjuk, pertanda. Sebuah tanda
bahwa orang yang mengawali perbuatan dengan ucapan bismillah sedang menyatakan
dirinya dengan sadar bahwa perbuatannya itu dilakukan atas nama Allah. Oleh
karena itu harus dilakukan sesuai dengan kehendak Allah, sesuai dengan ajaran
Allah. Bukan ia yang memilih cara berbuat, tetapi ia mengikuti cara yang
dipilihkan Allah untuknya. Apabila suatu perbuatan dilakukan dengan cara-Nya,
maka tentu saja perbuatan itu akan membuahkan hasil yang baik. Dan sebaliknya,
apabila suatu perbuatan tidak dilakukan dengan cara-Nya (tidak dilakukan dengan
bismillah) maka perbuatan itu akan sia-sia.
Nah, barangkali sudah ada sedikit gambaran, mengapa sebelum
makan, atau juga sebelum aktifitas lainnya, kita harus membaca bismillah, yaitu
agar kita melakukannya sesuai dengan cara yang dikehendaki Allah. Bagaimanakah?
Kehendak yang mana? Allah yang mana? Apakah sama Allahmu dengan Allahku atau
dengan Allah mereka?
Hhmm… Insya Allah disambung lagi deh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar