Total Pengunjung

AYO MEMBACA ALQURAN SECARA BERMAKNA UNTUK MENATA KEHIDUPAN SEMESTA !!

Senin, 16 April 2012

Allah Yang Mana ?


Andai diriku bisa
Seperti yang lain
Yang Kau sayang
Yang Kau rindukan
Yang Kau cintai

Aku lemah tanpaMu aku lelah
Aku sungguh tak berdaya
Tolongku
Tolongku
Yaa Allah

Setiap air mataku mengalir
Allah aku lemah dan tak berarti
Setiap derai tangis membasahi
Allah jangan tinggalkan aku lagi

Aku sayang Allah
Aku rindu Allah
Aku cinta Allah

Syair yang indah dan rendah hati dari Wali Band. Sebuah kebutuhan yang teramat sangat kepada Allah.  

Maka, bagi engkau yang membutuhkan, merindukan, dan senantiasa berharap pertolongan Allah sudah seharusnya engkau memahami siapakah Dia sebenarnya. Dan berbahagialah, Dia sendiri telah mengajarkan cara untuk mengenal-Nya. Cara yang bisa diikuti oleh siapa saja. Cara yang sangat obyektif. Telah dibuktikan dan akan terbukti jika benar-benar mengikuti cara tersebut. Bagaimanakah?

Yuk, kita lanjutkan membaca Al-Quran. Sampai di mana? Oo… belum kemana-mana, baru surat pertama, ayat pertama, dan itu pun belum lengkap dibaca. بِسْمِ اللَّهِ  dengan nama Allah.. masih menyisakan banyak pertanyaan. Allah yang mana? Umat Kristiani Arab pun juga membaca  بِسْمِ اللَّهِ. Sama-sama menyebut nama Allah, tapi apakah Allah dipahami dengan pengertian yang sama?

Marilah kita ingat, bahwa membaca bismillah berarti menyatakan diri bahwa kita berbuat atas nama Allah, sesuai kehendak Allah. Maka, pemahaman tetang Allah pun harus sesuai dengan kehendak-Nya. Memahami-Nya sesuai dengan ajaran-Nya. Nah, engkau dapat mengetahui-Nya dengan membaca wahyu-Nya.

وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِي كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا عَلَيْهِمْ مِنْ أَنْفُسِهِمْ ۖ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيدًا عَلَىٰ هَٰؤُلَاءِ ۚ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ
“… Dan Kami turunkan Kitab Al-Quran kepadamu  untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai petunjuk, serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang muslim.” (QS. An-Nahl [16] ayat 89)

مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ
“Kenapa kamu? Bagaimana kamu mengambil keputusan? (QS. Al-Qalam [68] ayat 36)
أَمْ لَكُمْ كِتَابٌ فِيهِ تَدْرُسُونَ
Atau apakah kamu mempunyai kitab Al-Quran yang dapat kamu pelajari?  (QS. Al-Qalam [68] ayat 37)
إِنَّ لَكُمْ فِيهِ لَمَا تَخَيَّرُونَ
Sesungguhnya kamu dapat memilih apa saja yang ada di dalamnya.” (QS. Al-Qalam [68] ayat 38)

Duhai, tidakkah engkau perhatikan bahwa di dalam kitab itu, di ayat pertama surat pertama, kita membaca بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ Apakah Dia ingin kita mengenal-Nya sebagai Ar-Rahman? siapakah Ar-Rahman? Tuhan Yang Maha Pengasih.

Sebagai Tuhan Yang Maha Pengasih, tentu Allah tidak menelantarkan seorang hamba setelah ia diciptakan. Pastilah Allah memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan. Dalam surat Ar-Rahman Dia mengenalkan diri-Nya sebagai Pemberi petunjuk kehidupan kepada setiap manusia.

 الرَّحْمَٰنِ عَلَّمَ الْقُرْآنَ  خَلَقَ الْإِنْسَانَعَلَّمَهُ الْبَيَانَ
“Ar-Rahman yang telah mengajarkan Al-Quran, menciptakan manusia, mengajarinya pandai bicara.” (QS. Ar-Rahman [55] ayat 1-4)

Maka, menyatakan diri berbuat atas nama Allah Ar-Rahman sama dengan menyatakan diri berbuat sesuai dengan kehendak Allah Ar-Rahman, sama juga dengan menyatakan diri berbuat sesuai dengan ajaran Al-Quran. Coba renungkan. Jangan sampai engkau terus membaca Bismillah, tapi engkau enggan mempelajari Al-Quran. Jika engkau tidak mempelajari Al-Quran, bagaimana engkau akan berbuat sesuai dengan kehendak Allah? Kalau begitu, bismillah yang engkau ucapkan hanyalah omong kosong belaka! Engkau mengucap bismillah sama seperti orang-orang kafir itu mengucap bismillah. Siapakah orang-orang kafir itu?

الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَهُمْ لَهْوًا وَلَعِبًا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا ۚ فَالْيَوْمَ نَنْسَاهُمْ كَمَا نَسُوا لِقَاءَ يَوْمِهِمْ هَٰذَا وَمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَجْحَدُونَ 
“yaitu orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai permainan dan senda gurau, dan mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia. Maka pada hari ini (Kiamat), Kami melupakan mereka sebagaimana mereka dahulu melupakan pertemuan hari ini, dan karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami. (QS. Al-A’raaf [7] ayat 51)

وَلَقَدْ جِئْنَاهُمْ بِكِتَابٍ فَصَّلْنَاهُ عَلَىٰ عِلْمٍ هُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Sungguh, Kami telah mendatangkan Kitab Al-Quran kepada mereka, yang Kami jelaskan atas dasar pengetahuan, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Al-A’raaf [7] ayat 52)

Bukankah orang yang membaca bismillah tapi tidak mempelajari Al-Quran untuk memahami kehendak Allah adalah orang yang mempermainkan Allah? Coba renungkan.

Duhai engkau yang berbuat dengan mengatasnamakan Allah, sudahkah engkau hampiri Dia sebagai Ar-Rahman, yaitu Tuhan yang mengajarkanmu Al-Quran? Keenggananmu mempelajari Al-Quran malah akan menjadikan perbuatanmu merusak keseimbangan tatanan alam semesta. Musibah datang silih berganti. Lalu bagaimana engkau akan mengucapkan hamdalah?

Kebohongan akan melahirkan kebohongan berikutnya. Kalimat basmalah yang diucapkan dengan kebohongan akan melahirkan hamdalah yang juga diucapkan dengan kebohongan. Maka, lihatlah negeri ini. Bukankah mayoritas penduduknya selalu mengucap basmalah dan hamdalah setiap hari? Berkali-kali setiap hari?

Duhai, kita memang merindukan Ar-Rahman. Tapi sebenarnya, kerinduan kita lebih kuat kepada Ar-Rahim. Tahukah engkau, siapakah Ar-Rahim? Maka teruslah membaca Al-Quran agar engkau memahami mengapa kita membutuhkan pertolongan Ar-Rahim lebih banyak daripada pertolongan Ar- Rahman.

Insya Allah bersambung….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar