Andai diriku bisa
Seperti yang lain
Yang Kau sayang
Yang Kau rindukan
Yang Kau cintai
Aku lemah tanpaMu aku lelah
Aku sungguh tak berdaya
Tolongku
Tolongku
Yaa Allah
Setiap air mataku mengalir
Allah aku lemah dan tak berarti
Setiap derai tangis membasahi
Allah jangan tinggalkan aku lagi
Aku sayang Allah
Aku rindu Allah
Aku cinta Allah
Syair yang indah dan rendah hati dari Wali Band. Sebuah kebutuhan yang
teramat sangat kepada Allah.
Maka, bagi engkau yang membutuhkan, merindukan, dan
senantiasa berharap pertolongan Allah sudah seharusnya engkau memahami siapakah
Dia sebenarnya. Dan berbahagialah, Dia sendiri telah mengajarkan cara untuk
mengenal-Nya. Cara yang bisa diikuti oleh siapa saja. Cara yang sangat
obyektif. Telah dibuktikan dan akan terbukti jika benar-benar mengikuti cara
tersebut. Bagaimanakah?
Yuk, kita lanjutkan membaca Al-Quran. Sampai di mana? Oo…
belum kemana-mana, baru surat pertama, ayat pertama, dan itu pun belum lengkap
dibaca. بِسْمِ اللَّهِ dengan nama Allah.. masih menyisakan banyak pertanyaan.
Allah yang mana? Umat Kristiani Arab pun juga membaca
بِسْمِ اللَّهِ. Sama-sama
menyebut nama Allah, tapi apakah Allah dipahami dengan pengertian yang sama?
Marilah kita ingat, bahwa membaca bismillah berarti
menyatakan diri bahwa kita berbuat atas nama Allah, sesuai kehendak Allah.
Maka, pemahaman tetang Allah pun harus sesuai dengan kehendak-Nya. Memahami-Nya
sesuai dengan ajaran-Nya. Nah, engkau dapat mengetahui-Nya dengan membaca
wahyu-Nya.
وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِي كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا عَلَيْهِمْ مِنْ أَنْفُسِهِمْ ۖ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيدًا عَلَىٰ هَٰؤُلَاءِ ۚ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ
“… Dan Kami turunkan Kitab Al-Quran kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu, sebagai
petunjuk, serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang muslim.” (QS. An-Nahl
[16] ayat 89)
مَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ
“Kenapa kamu? Bagaimana kamu mengambil keputusan? (QS. Al-Qalam [68] ayat 36)
أَمْ لَكُمْ كِتَابٌ فِيهِ تَدْرُسُونَ
Atau
apakah kamu mempunyai kitab Al-Quran yang dapat kamu pelajari? (QS. Al-Qalam [68] ayat 37)
إِنَّ لَكُمْ فِيهِ لَمَا تَخَيَّرُونَ
Sesungguhnya kamu dapat memilih apa saja yang
ada di dalamnya.” (QS. Al-Qalam [68] ayat 38)
Duhai, tidakkah engkau perhatikan bahwa di dalam kitab itu,
di ayat pertama surat pertama, kita membaca بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ Apakah Dia ingin kita mengenal-Nya sebagai Ar-Rahman?
siapakah Ar-Rahman? Tuhan Yang Maha Pengasih.
Sebagai Tuhan Yang Maha Pengasih, tentu Allah tidak
menelantarkan seorang hamba setelah ia diciptakan. Pastilah Allah memberi petunjuk
bagaimana menjalani kehidupan. Dalam surat Ar-Rahman Dia mengenalkan diri-Nya
sebagai Pemberi petunjuk kehidupan kepada setiap manusia.
الرَّحْمَٰنِ عَلَّمَ الْقُرْآنَ خَلَقَ الْإِنْسَانَعَلَّمَهُ الْبَيَانَ
“Ar-Rahman yang telah mengajarkan Al-Quran, menciptakan
manusia, mengajarinya pandai bicara.” (QS. Ar-Rahman [55] ayat 1-4)
Maka, menyatakan diri berbuat atas nama Allah Ar-Rahman sama
dengan menyatakan diri berbuat sesuai dengan kehendak Allah Ar-Rahman, sama
juga dengan menyatakan diri berbuat sesuai dengan ajaran Al-Quran. Coba
renungkan. Jangan sampai engkau terus membaca Bismillah, tapi engkau enggan
mempelajari Al-Quran. Jika engkau tidak mempelajari Al-Quran, bagaimana engkau
akan berbuat sesuai dengan kehendak Allah? Kalau begitu, bismillah yang engkau
ucapkan hanyalah omong kosong belaka! Engkau mengucap bismillah sama seperti
orang-orang kafir itu mengucap bismillah. Siapakah orang-orang kafir itu?
الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَهُمْ لَهْوًا وَلَعِبًا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا ۚ فَالْيَوْمَ نَنْسَاهُمْ كَمَا نَسُوا لِقَاءَ يَوْمِهِمْ هَٰذَا وَمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَجْحَدُونَ
“yaitu orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai
permainan dan senda gurau, dan mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia. Maka
pada hari ini (Kiamat), Kami melupakan mereka sebagaimana mereka dahulu
melupakan pertemuan hari ini, dan karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami. (QS. Al-A’raaf [7] ayat 51)
وَلَقَدْ جِئْنَاهُمْ بِكِتَابٍ فَصَّلْنَاهُ عَلَىٰ عِلْمٍ هُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Sungguh, Kami telah mendatangkan Kitab Al-Quran kepada mereka, yang Kami
jelaskan atas dasar pengetahuan, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman. (QS. Al-A’raaf [7] ayat 52)
Bukankah orang yang membaca bismillah tapi tidak mempelajari
Al-Quran untuk memahami kehendak Allah adalah orang yang mempermainkan Allah?
Coba renungkan.
Duhai engkau yang berbuat dengan mengatasnamakan Allah,
sudahkah engkau hampiri Dia sebagai Ar-Rahman, yaitu Tuhan yang mengajarkanmu
Al-Quran? Keenggananmu mempelajari Al-Quran malah akan menjadikan perbuatanmu
merusak keseimbangan tatanan alam semesta. Musibah datang silih berganti. Lalu
bagaimana engkau akan mengucapkan hamdalah?
Kebohongan akan melahirkan kebohongan berikutnya. Kalimat
basmalah yang diucapkan dengan kebohongan akan melahirkan hamdalah yang juga
diucapkan dengan kebohongan. Maka, lihatlah negeri ini. Bukankah mayoritas
penduduknya selalu mengucap basmalah dan hamdalah setiap hari? Berkali-kali
setiap hari?
Duhai, kita memang merindukan Ar-Rahman. Tapi sebenarnya,
kerinduan kita lebih kuat kepada Ar-Rahim. Tahukah engkau, siapakah Ar-Rahim?
Maka teruslah membaca Al-Quran agar engkau memahami mengapa kita membutuhkan
pertolongan Ar-Rahim lebih banyak daripada pertolongan Ar- Rahman.
Insya Allah bersambung….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar