
Akulah Sang Raja, kata mereka. Ya, aku tidak pernah –dengan sukarela ataupun memaksa- minta diangkat menjadi Raja. Aku juga tidak pernah mematut-matut diriku sebagai seorang Raja. Sungguh! Inilah aku apa adanya! Jika karena tampilan fisik, terutama wajahku yang katanya memancarkan aura kharismatik (apalagi kalau aku sedang diam-menatap), mereka mendaulatku sebagai raja, itu bukan mauku. Jika karena aumanku yang membuat mereka gemetar seharian, itu juga bukan gayaku yang dibuat-buat. Aku sudah begini apa adanya seperti yang kamu lihat. Salahkah aku, jika aku menyandang gelar yang sesungguhnya tidak pernah aku minta? Bahkan aku sendiri tidak pernah berkata: “Hei, aku ini kan Raja kamu, takutlah padaku, ikuti perintahku!”
Sesungguhnya, seorang yang menjadi Raja seharusnya adalah seseorang yang punya kekuatan untuk meminta, memberi ataupun menolak sesuatu. Dengan kekuatan itu ia mampu bertindak sekehendaknya. Tapi aku? Tidak sama sekali memiliki kekuatan. Karena itu sudaha seharusnya aku pasrah-menyerah saja. Pasrah terhadap kehendak Tuhan yang telah menciptakan aku begini. Menyerah kepada tanggapan dan keinginan mereka menyebutku: The Lion King.
Menolak? Bagiku, menolak dan meminta sama saja. Menolak menjadi The King berarti merasa pantas menja

Kini, aku sudah benar-benar menerima anggapan mereka bahwa aku adalah The Lion King tanpa perlu menganggap diri sendiri. Yang penting, aku kan tidak mengaku-aku sebagai Raja, atau minta diaku sebagai Raja. Jadi, sedikitpun aku tidak punya beban hidup karena gelar kebesaran ini. Aku ya aku, bukan siapa-siapa, maka aku akan tetap bersikap s

Dan yang aku kisahkan ini adalah aku ketika merasa menjadi Sang Penguasa Hutan Rimba Raya….
Kyknya film lion king udah lama banget beredar; kok br dibahas skr? Ke mana aja slama ini? apa bgini ya nasib org islam, sll ketinggalan kereta? Kasihan!
BalasHapussapa yang membahas fil lion king? kasihan bagi yang terpenjara kata
BalasHapusKasian yg kehabisan ide! Islam apa adanya? Begitu ya Islam?
BalasHapuspengetahuan saya tentang Islam belum selesai...sedang berproses...kalau anda tahu, tolong ajari saya tentang Islam..Islam sebagaimana adanya Islam
BalasHapusKalau blm tau kok sudah bikin blog dg nama begitu? Bukankah dg begitu anda sudah mengklaim bahwa yg ada di blog anda itulah Islam apa adanya. Padahal blog anda penuh dg pemikiran pribadi, yg malah membawa-bawa masuk pula ide2 atau inspirasi2 dr film2 hollywood!
BalasHapusyang diblog saya memang islam apa adanya menurut cita-cita saya...itu memang pemikiran yang sedang berproses...salah ga kalo dipublikasikan supaya ada yang komentari?...kalo benar didukung ya kalo salah diajari...kalo ga pernah dipublikasikan darimana saya tau kalo pemikiran saya itu salah atau benar...atau merasa benar sendiri sampai mati?...mumpung masih hidup kita berbagi...hollywood? ya cuma pinjam namanya aja The Lion King..kebetulan bahasa Inggrisnya sama..daripada Raja Singa...jelek kan?..udah pernah nonton belum sih? sama ga dengan apa yang saya tulis?
BalasHapusSaya cuma prihatin aja. Khasanah ilmu Islam kan begitu banyak, bejibun. Knapa sih hrs lompat ke hollywood sblm menggali khasanah milik sendiri?
BalasHapusKlo butuh dongeng macam raja singa itu, kan bisa liat2 buku Khalilah wa Dimnah dsb., jangan malah ikut2an membesarkan hollywood. Sadar engga sih kalau anda sudah terkooptasi pabrik film Amerika/Yahudi itu? Dan anda pikir itu tak ada ruginya buat Islam? Trus, pake nanya udah nonton apa blm! Nonton berak Yahudi aja bangga!
kalau belum nonton... berartikan sudah menuduh bahwa apa yang saya tulis itu berkaitan dengan membesarkan hollywood, oke pertanyaannya saya ganti: "Sudah baca tulisan saya belum sih? atau baru liat judulnya aja trus langsung teringat film hollywood? dibagian mana dari tulisan saya yang membesarkan hollywood/Yahudi? Baiklah, Anda lebih paham tentang untung-rugi buat Islam, lalu dibagian mana dari tulisan saya yang merugikan Islam?
BalasHapusPertanyaan bagus! Juga perjuangan yg bagus dr org yg ngotot ingin membela diri.
BalasHapusSaya ajukan satu kasus ketika sahabat Rasulullah ketahuan membaca/mempelajari secuplik bagian kitab Yahudi. Teguran beliau adalah, "Apakah Al-Quran tidak cukup?"
Jadi, ruginya, buat anda, anda melewati Al-Quran, melompat ke sumber2 lain. Otomatis otak anda akan terus dipenuhi ide2 dr sumber2 lain, dan terus menuliskannya di blog ini, atau mungkin nanti dlm bentuk buku dsb.
Ruginya bagi Islam, tentu berkaitan dg kerugian anda. Yg jelas, jargon Islam/Muslim apa adanya itu menjadi omong kosong.
bagaimanapun juga saya ingin menjadi orang benar.. nah dengan keterbatasan saya mencantumkan dalil2 Al-Qur'an dalam tulisan2 ini, barangkali kita dipertemukan agar anda bisa membantu dan mengajarkan saya: mana dari tulisan saya yang menyimpang dari Al-Qur'an hingga bisa saya perbaiki.. dan mana yang didukung Al-Qur'an hingga saya bisa lebih mantap?
BalasHapusHa ha! Maaf, saudaraku! Komentar2 saya di atas hanya bermaksud menggoda anda! Selamat berjuang!
BalasHapusalaah...
BalasHapus