Total Pengunjung

AYO MEMBACA ALQURAN SECARA BERMAKNA UNTUK MENATA KEHIDUPAN SEMESTA !!

Minggu, 13 September 2009

Lailatul Qadr: Malam Pelantikan Para Khalifah

Sedang apakah kita di sepuluh malam terakhir Ramadhan? Menyambut lailatul Qadr, yaitu sebuah malam yang bernilai lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai fajar (QS. 97:3-5). Apakah yang engkau harapkah di malam itu? Dan juga pada Ramadhan di tahun-tahun lalu? Dan jika engkau berumur panjang, engkaupun akan menantinya sepanjang pada Ramadhan berikutnya. Apakah yang engkau harapkan di malam Al-Qadr itu?

Kita yang sepanjang sepuluh malam terakhir telah berdiri menantikan malam Al-Qadr akan selalu menampilkan kepuasan dan kebahagiaan di akhir Ramadhan, karena yakin, barangkali di salah satu malam itu, ibadah kita sepanjang malam telah di hitung dan dinilai lebih dari seribu bulan.

Apakah untuk itu para malaikat dan malaikat Jibril diturunkan? Bukankah mereka turun untuk mengatur segala urusan, tidak sekedar hitung-menghitung ibadah? Mereka mengatur segala urusan. Apa sajakah? dengan apa dan bagaimana, sehingga malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar? Pertanyaan penting yang juga harus kita jawab adalah: apakah yang membuat malam itu begitu mulia hingga bernilai lebih dari seribu bulan? Dan mengapa malam itu dinamakan Al-Qadr?

Para ulama sepakat bahwa ada sesuatu yang diturunkan pada malam itu, yaitu Al-Qur'an (QS. 97:1). Kabar turunnya Al-Qur'an di malam Al-Qadr disampaikan diawal surah agar menjadi fokus perhatian, bahwa Al-Qur'an itulah yang seharusnya engkau perhatikan, bukan ambisi memburu pahala seribu bulan. Al-Qur'an itu yang menjadikan malam Al-Qadr bernilai lebih dari seribu bulan. Dengan Al-Qur'an itu para malaikat dan malaikat Jibril turun mengatur segala urusan. Dengan Al-Qur'an itu, malam (yang merupakan simbol ketakutan, keresahan, dan puncak segala permasalahan) diliputi kesejahteraan sampai terbit fajar (yang merupakan simbol terbitnya harapan baru dan berakhirnya segala permasalahan).

Saudaraku...
Bukankah Al-Qur'an itu sudah ada ditangan kita? Al-Qur'an itu kita baca dengan penuh keyakinan sampai tamat, lalu kita ulangi bacaan sampai tamat berkali-kali, untuk apa? sudahkan kita mengatur segala urusan dengan Al-Qur'an? sudahkah mereka, masyarakat yang mendengar bacaan kita sepanjang malam, menjadi yakin bahwa subuh itu sudah dekat, fajar itu akan segera terbit, yang berarti segala ketakutan, keresahan dan segala permasalahan akan segera lenyap?

Saudaraku...
Teruslah berdiri menantikan malam Al-Qadr, karena pada malam itu, engkau akan ditetapkan, dilantik, dan diserahi tugas mengatur segala urusan dengan Al-Qur'an. Inilah Al-Qur'an, pedoman hidupmu, wahai orang yang bertaqwa. Bukankah sepanjang Ramadhan ini engkau telah berlatih taqwa? Maka inilah petunjuk hidupmu yang akan engkau gunakan untuk mengatur segala urusan, baik urusan dirimu sendiri maupun urusan masyarakat sekitarmu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar