Total Pengunjung

AYO MEMBACA ALQURAN SECARA BERMAKNA UNTUK MENATA KEHIDUPAN SEMESTA !!

Sabtu, 12 September 2009

Bersama Al-Qur'an, Kita Bangun Khilafah Kemanusiaan

Beberapa hari lalu, seorang teman bertanya: kemanakah ruh dakwah grup ini? Dan baru saya jawab sekarang: membangun khilafah kemanusiaan. Itulah yang selama ini kita pikirkan, kita wacanakan, dan akhirnya membuat kita bergerak mewujudkan ide-ide itu mulai dari lingkungan kita sendiri. Seorang teman yang lain berkomentar: tulisan-tulisan ini penuh mimpi. Sampai sekarang saya belum menjawabnya. Saya hanya membayangkan apakah yang dikatakan oleh mereka kepada Nabi Nuh as ketika ia menanam pepohonan selama 100 tahun di padang sahara, bahkan untuk tujuan yang tidak rasional: membangun bahtera besar di gurun tandus!

Ide Khilafah kemanusiaan ini bukan mimpi atau wacana kosong belaka, tetapi nyata sebagai amanah ilahi yang harus diwujudkan. Ia adalah potensi terpendam setiap orang yang harus dibangkitkan. Ia adalah berlian mulia yang harus diangkat dari lumpur lalu dibersihkan agar kilaunya menyebar ke sekeliling. Ide itu dapat diwujudkan tanpa pandangan curiga, sikap pesimis, bahkan merusak tatanan yang sudah mapan terbangun, apalagi sampai mengundang perdebatan berdarah-darah. Karena ide itu merupakan fitrah penciptaan kita sebagai manusia (QS. 2:30 )

Setelah sekian wacana kita kembangkan, mulai dari: memasuki permainan, menemukan identitas diri, memenuhi amanat penciptaan, menjadi hamba dan khalifah sekaligus, mencari pasangan jiwa untuk mewujudkan khilafah, perilaku dzikir dan doa sebagai keterpautan terus-menerus antara Kholiq dan Makhluq yang harus mewujud pada akhlaq, sampai akhirnya kita berupaya meneladani jejak-jejak kerosulan sepenuh hati, (silahkan telusuri kembali tulisan-tulisan di http://sutris.blogspot.com) bukankan semua rangkaian itu menjadi tanda bahwa gagasan-gagasan tentang khilafah kemanusiaan terus bergerak dari wacana menuju aksi nyata?

Duhai…
Perjalanan grup ini terus bergulir bagaikan bola salju
Sementara ya Rabb.. kemampuan dan ilmu kami begitu sedikit

Dan inilah kita, saat dengan bangga berkata: saksikanlah, sesungguhnya kami ini adalah kaum muslim! Kebanggaan itulah yang terus mendorong kita mewujudkan khilafah kemanusiaan pada setiap diri.
Ada banyak orang yang bertanya: mengapa MENJADI MUSLIM apa adanya? Bahkan ternyata ada apa-apanya? Saudaraku, jangan melihat diri sebagai muslim biasa-biasa saja. Apa adanya kita adalah luar biasa sempurna sejak awal penciptaan. Bersama Sang Pemelihara alam semesta, kita pelihara kesempurnaan luar biasa itu agar tidak menyusut menjadi kehinaan (QS. 95:4-6)

Maka, menjadi muslim apa adanya adalah menjadi umat pertengahan antara pemenuhan fungsi jasmani dan pemenuhan fungsi rohani. Bukankah kita selalu berdoa agar tidak menjadi golongan Al-Maghdhuub (berlebihan atas materialitas) dan juga tidak menjadi golongan Adh-Dhoollin (berlebihan atas spiritualitas). Itulah doa menjadi muslim apa adanya yang terus kita panjatkan minimal 17 kali sehari semalam. Dan Allah telah menjawab doa itu: inilah Al-Qur’an yang akan menjelaskan dan mengantarkanmu kepada keinginan yang engkau minta setiap hari, maka bacalah Al-Qur’an itu sebagai petunjuk!

Oleh karenanya, perjalanan grup ini sampai pada gerakan yang dimulai dari memasyarakatkan bahasa Al-Qur’an agar mereka dapat membaca Al-Qur’an sebagai kitab petunjuk kehidupan dan kemanusiaan.

Saudaraku,
Membangun khilafah kemanusiaan hanya dapat dilakukan melalui jalur pendidikan secara sistematis. Untuk itu saya mengajak: ayo dukung bahasa al-Qur’an jadi pelajaran di sekolah-sekolah Indonesia! Atau kita akan berkubang saja dalam wacana tanpa aksi nyata?

Untuk mendukung bahasa Al-Qur’an jadi pelajaran di sekolah-sekolah Indonesia, silahkan klik: http://sutris.blogspot.com dan berdoalah agar kelak di tahun 2015 kita mendapatkan lulusan SMP/SMA/sederajat sudah menguasai kosa kata dan tata bahasa Al-Qur’an, dan lihat apa yang akan terjadi pada umat ini nanti.

Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar