Total Pengunjung

AYO MEMBACA ALQURAN SECARA BERMAKNA UNTUK MENATA KEHIDUPAN SEMESTA !!

Selasa, 12 Mei 2009

MENEMUKAN PASANGAN JIWA, MELENGKAPI TUJUAN PENCIPTAAN

Setelah Adam memperoleh pengetahuan dari Tuhannya, apakah ia lantas menjadi wakil-Nya mengatur urusan-urusan bumi? Tidak. Ia memang telah mendapatkan pengetahuan tentang nama-nama-Nya lengkap dengan pengertian-pengertian yang tercakup di dalamnya. Ia telah mengetahui kata-kata dan pengertian tentang kata-kata tersebut, tetapi pengetahuan itu belum cukup membuatnya melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan sebagai wakil-Nya. Untuk dapat bertindak, ia harus mengalami kata-kata dan pengertian-pengertian itu terlebih dahulu.

Seperti anda, ketika telah menguasai kata sabar dan memahami pengertian tentang sabar, apakah anda sudah pasti dapat bertindak sabar? Ya, setelah anda mengalami pengertian tentang sabar itu sendiri. Pengetahuan yang belum dialami hanyalah sekumpulan data yang belum berfungsi dan teruji, oleh karenanya belum dapat dijadikan dasar dan acuan tindakan.

Sebelum Adam berfungsi sebagai wakil-Nya, ia harus terlebih dahulu mengalami pengetahuan yang telah diperolehnya. Untuk itu, Hawa diciptakan sebagai pasangan jiwanya. Jiwa yang sendiri tidak bisa berfungsi sebagai wakil-Nya. Ia hanyalah hamba-Nya yang terus berada dalam kesunyian dan kehampaan yang memuaskan. Untuk dapat menjadi wakil-Nya, jiwa yang sendiri itu harus mencari, bertemu dan tetap bersama pasangan jiwanya.

Sampai batas tertentu, Adam menikmati kesendiriannya sebagai hamba-Nya. Ia mendapatkan segala perhatian, perawatan dan cinta. sampai pada waktunya, ia ingin memperhatikan, merawat dan mencintai, tapi kepada siapa? ia hanya seorang diri. Kembali kepada-Nya? Apalah rasanya menabur garam ke air laut? ia membutuhkan seorang untuk diperhatikan, dirawat dan dicintai. Selama kebutuhannya tak kunjung terpenuhi, selama itu pula ia menjadi gelisah mencari-cari, karena ia belum melengkapi tujuan penciptaannya, yaitu menjadi wakil-Nya. Untuk apakah ia dicintai? untuk mencintai. Untuk apakah ia menjadi hamba-Nya? untuk menjadi wakil-Nya. Maka Hawa dihadirkan untuk memulai proses menjadi wakil-Nya.

Maka, sudah sepantasnya seorang muslim terus merasa gelisah selama ia masih seorang diri. Ia tidak diciptakan untuk menyendiri, tetapi untuk bersama-sama dengan yang lainnya. Dalam dunia makna, Tuhan berkata: Jika kamu mencintai-Ku, teruslah bersama manusia itu, karena dengan begitu, aku akan terus mencintaimu. Cinta-ku akan selalu menjagamu untuk terus bersamanya (QS.3:31).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar