Total Pengunjung

AYO MEMBACA ALQURAN SECARA BERMAKNA UNTUK MENATA KEHIDUPAN SEMESTA !!

Rabu, 06 Mei 2009

MEMBACA SYAHADAT: Menghormati Syiar-Syiar Agama (2)

Sejauh ini, tampaknya kita hanya berjalan mondar-mandir antara lahir dan batin. Tapi memang begitulah ziarah yang dilakukan oleh seorang muslim, yaitu ziarah bolak-balik antara lahir dan batin. Baginya, tidak cukup hanya dengan menatap batin lalu mengabaikan lahirnya, atau pun sebaliknya. Baginya, batin adalah tempat pertemuannya dengan Tuhan. Sedangkan lahir adalah tempat mewujudkan hail pertemuan itu kepada sesama manusia. Atau sebaliknya, lahir merupakan tempat mengenali tanda-tanda keberadaan-Nya sampai kesadaran menyemaikan cinta di dalam batin hingga siap menemukan-Nya. Jadi, tidak ada masalah dari mana jalan penemuan itu dimulai. Allah berfirman: "Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda Kami di segenap ufuk dan didalam diri mereka sendiri sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Dia itu adalah yang nyata." (QS. 41:53).

Dikarenakan manusia terdiri dari struktur lahir dan struktur batin, maka penyerahan diri dilakukan melalui keduanya. Di dalam batin terjadi penyerahan kecenderungan-kecenderungan, sehingga tidak ada satupun kecenderungan yang tersisa kecuali Allah. Dan pada lahir terdapat penyerahan gerak-gerik dan tingkah laku anggota tubuh.

Dalamnya laut dapat diukur, tapi dalamnya hati siapa tahu? Menurut kabar dari Ibnu Majah, Nabi pernah ditanya, "siapakah yang paling baik diantara orang-orang?" dia menjawab, "setiap orang yang hatinya bersih dan lidahnya berkata benar. Tetapi siapakah yang hatinya bersih? nabi berkata, "dia adalah yang bertakwa dan suci, yang tidak mempunyai dosa, tidak berbuat salah, tidak mempunyai dendam, dan tidak menyimpan rasa iri." Allah berfirman: "barang siapa menghormati syiar-syiar agama Allah, maka sesungguhnya itulah ketakwaan hati." (QS. 22:32). Alhasil, seorang muslim dapat dikenali dari penghormatannya terhadap syiar-yiar agama Allah, yaitu sholat, puasa, zakat, dan haji.

Tidak ada kesia-siaan dalam ciptaan atau ketetapan Allah. Begitu pula dengan penetapan sholat, puasa, zakat dan haji sebagai syiar-syiar agama Allah. Ada tujuan yang sangat penting di balik penetapan keempat rukun agama tersebut, yaitu untuk membantu manusia mencapai tujuan penciptaannya.

Manusia menjadi pusat perhatian Allah dibanding makhluk-makhluk lainnya. Semua yang ada dilangit dan dibumi serta apa yang ada di antara keduanya diciptakan dan ditundukkan untuk keperluan manusia. (QS. 22:65, 23:17-22). Apabila kehidupan dunia ini digambarkan tidak lebih dari sekedar lakon sandiwara, maka manusialah pemeran utamanya.

Manusia dan jin diciptakan hanya untuk mengabdi kepada Allah (Qs. 51:56). Tapi dari keduanya, hanya manusialah yang dipilih Allah untuk menjadi wakil-Nya mengatur urusan-urusan bumi. Sementara manusia diciptakan selalu dalam kondisi susah payah (QS. 20:4). Jadi, bukankah tugas pengelolaan bumi, sesungguhnya adalah tugas yang teramat berat bagi manusia?

Berat, karena di satu sisi, manusia dituntut untuk melakukan pengabdian yang tanpa putus sesaat pun kepada Allah. dan di sisi lain, manusia dituntut untuk merawat bumi, mengatasi permasalahan-permasalahan dari komunitas yang ada di dalamnya dan menjaga hubungannya yang hamonis dengan langit. Di satu sisi, manusia dituntut untuk tunduk pasrah, melenyapkan segala kelebihan, keutamaan, kekuatan, daya dan upaya hingga yang tinggal pada dirinya hanyalah kekurangan, kelemahan, ketidak-berdayaan, dan kebutuhan yang amat sangat dan teramat banyak. Di sisi lain, manusia dituntut tampil dengan kekuatan, kemampuan mengatur urusan-urusan, kedermawanan, memenuhi kebutuhan-kebutuhan dirinya dan juga orang lain. Di antara semua makhluk ciptaan Allah, adakah yang menerima beban amanah yang begitu berat selain manusia?

Tuntutan sisi pertama adalah untuk ruang pribadi kita dengan Allah dan tuntutan sisi kedua adalah untuk ruang publik antara kita, sesama manusia dan alam semesta. Untuk yang pertama, kita telah membahasnya sebelum ini. dan untuk yang kedua, ternyata Allah tidak tinggal diam. Dia membantu manusia dengan disediakannya syiar-syiar agama sebagai fasilitas manusia bermainn di ruang publik.

----Aduh! bersambung lagi aja deh.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar