Total Pengunjung

AYO MEMBACA ALQURAN SECARA BERMAKNA UNTUK MENATA KEHIDUPAN SEMESTA !!

Jumat, 05 September 2008

Ilmu Itu Cahaya

Text Box: Mereka berkata: Maha Suci Engkau, kami tidak mempunyai ilmu apa-apa selain yang Engkau ajarkan kepada Kami. (QS. Al-Baqarah: 32)  Dan Kami ajarkan kepadanya dari sisi Kami ilmu. (QS. Al-Kahfi: 65)  Tuhanku telah mengajariku, kemudian Dia membaguskan ajaran-Nya kepadaku. (Al-Hadits)  Yang mengajarnya adalah Yang Maha Kuat. (QS. An-Najm: 5)  Dia memberikan hikmah pada orang yang Dia kehendaki, dan barangsiapa yang diberi-Nya hikmah maka ia telah diberi-Nya kebaikan yang banyak. Dan tidak mengingat kecuali orang-orang yang memiliki hati nurani. (QS. Al-Baqarah: 269)ILMU ITU CAHAYA

Mengetahui adalah bisa menunjukan, paling tidak menunjukan pada dirinya sendiri, terlebih lagi pada orang lain. Bila ada yang mengatakan: saya mengetahui rumah si fulan. Maka dia harus bisa menunjukan bukti bahwa dia benar-benar tahu rumah si fulan. Bukti dari tahunya itu tidak cukup hanya diberikan melalui kata-kata, sebab burung beo pun pandai berkata-kata. Banyak orang pintar berbicara dengan kata-kata yang mempesona, memaku tangan dan kaki pendengarnya hingga tak beranjak darinya sedikitpun. Banyak orang yang hanya bisa memperdengarkan kata-kata, tetapi tidak bisa memperlihatkannya. Yang berkata hanya mulutnya, sedangkan mata, tangan, kaki dan gerak-geriknya diam membisu.

Orang yang benar-benar mengetahui akan berbicara dengan seluruh anggota tubuhnya. Dia tidak hanya memperdengarkan, tetapi juga memperlihatkan. Karena itu, kalau kamu ingin mencari penunjuk jalan, carilah orang yang bisa menunujukan jalan dengan mulut, mata, tangan, kaki dan gerak-geriknya. Semua yang ada pada dirinya mampu berbicara. Kamu bisa mendengarnya meskipun dia diam bagaikan patung membisu. Karena diamnya pun merupakan kata-kata yang bisa terdengar. Orang yang seperti itu adalah orang yang benar-benar telah sampai pada pengetahuannya.

Banyak orang mengaku tahu tentang ilmu. Dia terus berbicara tentang ilmunya itu, baik dalam keadaan berdiri, duduk maupun berbaring. Mulutnya penuh dengan rangkaian kata-kata dan karangan-karangan kalimat. Sampai-sampai kata yang kemarin belum pernah ada akan terdengar darinya. Tetapi kamu akan melihat jarang sekali dia ada bersama ilmunya. Kesetiaannya pada ilmunya sangat diragukan. Ilmunya tidak pernah diajak duduk bersama, tidur bersama, makan bersama, jalan-jalan bersama dan pada semua kegiatan hari-harinya. Dia tidak membawa serta ilmunya kemana dia pergi, dia hanya terus membicarakannya. Dia dan ilmunya bagaikan dua sisi sungai, berdekatan tapi saling berseberangan. Kalau kamu bersama pada sisi yang satu berarti kamu tidak bersama pada sisi yang satunya lagi.

Text Box: Barangsiapa yang mengamalkan apa yang ia ketahui, maka Allah akan menganugerahinya ilmu yang belum ia ketahui. (Al-Hadits)  Saya benci orang yang bersifat ganda: mulutnya manis, tetapi perilakunya bertentangan dengan kata-katanya. (Palladas) Banyak orang berilmu, tetapi ilmunya hanya sekedar buah bibir, hanya sekedar riwayat dari si fulan, menurut si fulan. Padahal Al-Ilmu nuurun, ilmu itu cahaya. Oleh sebab itu, setiap orang yang berilmu dirinya harus terang benderang. Karena ilmunya telah menyinari dirinya, hidupnya dan gerak-geriknya, sehingga dia bisa pula menyinari sekelilingnya. Memberikan jalan terang agar orang lain tidak tersesat. Apabila dia berbicara, maka kata-katanya tidak hanya terdengar, tetapi juga terlihat, karena kata-katanya adalah cahaya. Dengannya, yang gelap menjadi terang, yang tersembunyi menjadi nampak dan yang samar menjadi jelas.

Orang yang benar-benar berilmu akan mampu melihat dalam gelap dan berbicara dalam diam. Karena yang melihat bukan matanya dan yang berbicara bukan mulutnya, tetapi ilmunya yang melihat dan berbicara. Oleh karena itu, berjalanlah bersama orang yang ilmunya sudah menjadi cahaya. Jangan bersama orang yang ilmunya masih berupa riwayat, masih berupa buah bibir, dan masih berupa tulisan-tulisan dalam kitab.

Ilmu itu cahaya, jadi tidak perlu takut salah memilih petunjuk jalan. Karena kamu akan mendapatinya meski dalam gelap. Kamu akan melihatnya meski dari kejauhan. Asalkan matamu tetap melek dan kakimu tetap berjalan. Kalau matamu terpejam, maka kamu akan silau dengan mulut-mulut yang pandai berbicara, kitab-kitab yang segunung dan janggut yang menyengser ke tanah. Padahal kalau mata terbuka, semua itu akan sirna. Kamu akan mendapati seseorang, meskipun masih bayi, dia dapat memberi petunjuk jalan kepada-Nya, seperti bayi Isa putera Maryam, karena ilmunya adalah cahaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar