Total Pengunjung

AYO MEMBACA ALQURAN SECARA BERMAKNA UNTUK MENATA KEHIDUPAN SEMESTA !!

Rabu, 25 Agustus 2010

Tunjukilah kami jalan yang lurus... (QS. 1:6-7; 2:1-2)


Dengan berdoa berulang kali setiap saat: "Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, buka jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat." (QS. 1:6-7)kita minta dilibatkan Allah dalam kerja pemeliharaan kehidupan semesta. Seandainya memang benar kita minta begitu, maka bersiaplah, Allah akan menganugerahi kita pengalaman orang-orang yang telah berhasil menapaki jalan lurus itu.

"Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: para nabi, para shiddiqiin, para syuhada, dan orang-orang soleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya." (QS. 4:69)

Nah, siapkah kita beroleh pengalaman mereka? siapkah kita menapaki jejak-jejak para nabi, para shiddiqiin, para syuhada, dan orang-orang soleh? siapkah kita menjadi Ibrahim as?

"Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah. Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus." (QS. 16:120-121)

Maka, dimanakah kapak tauhid itu yang harus kita genggam erat-erat? dan kemanakah harus kita ayunkan? Duhai, jika berhala-berhala itu masih memenuhi semua ruang hati, bagaimanakah malaikat-malaikat Allah berkenan datang menunjuki kepada jalan yang lurus?

Atau siapkah kita menjadi Musa dan Harun, memimpin misi penyelamatan dan pembebasan orang-orang tertindas?

"Dan sesungguhnya Kami telah melimpahkan nikmat atas Musa dan Harun. Dan Kami selamatkan keduanya dan kaumnya dari bencana yang besar. Dan Kami tolong mereka, maka jadilah mereka orang-orang yang menang. Dan Kami berikan kepada keduanya kitab yang sangat jelas. Dan Kami tunjuki keduanya ke jalan yang lurus." (QS. 37:114-118)

Atau siapkah kita menjadi Muhammad saw, mengajarkan Al-Quran yang penuh hikmah?

"Yaa Siin. Demi Al-Quran yang penuh hikmah. Sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul yang berada di atas jalan yang lurus." (QS. 36:1-4)

Sekali lagi, bertanyalah: siapkah kita berdiri dan bergerak-bertindak bersama mereka?

"Dan kalau demikian, pasti Kami berikan kepada mereka pahala yang besar dari sisi Kami, dan pasti Kami tunjuki mereka kepada jalan yang lurus." (QS. 4:67-68)

Ya, berada di jalan yang lurus berarti berada di jalan gerakan yang penuh dengan perjuangan. Nah, apakah kini kita merasa khawatir dan mulai meragu berdoa: ya rabb, tunjukilah kami jalan yang lurus...? Bukankah kita telah membaca basmalah? Bukankah itu berarti kita telah menyandarkan diri kepada Allah? Bukankah itu berarti kita telah pasrah-menyerah dan menyediakan diri untuk ditolong Allah?

"Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku lah menjaganya. Sesungguhnya kamu (iblis) tiadak ada kuasa atas hamba-hamba-Ku, kecuali mereka yang mengikutimu, yaitu mereka yang sesat." (QS.15:41-42)

Duhai, bukankah kita yang selalu memohon diberikan petunjuk kepada jalan yang lurus?

"Maka kemanakah engkau akan pergi-bergerak? Al-Quran itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam yaitu bagi siapa saja di antaramu yang mau menempuh jalan yang lurus." (QS. 81:26-28)

Kalau begitu mari kita terus membaca Al-Quran secara bermakna sebagai kitab petunjuk yang mengarahkan langkah demi langkah menuju kepada jalan yang lurus.

"Alif lam miim. Kitab Al-Quran ini tidak ada keraguan padanya, sebagai petunjuk bagi mereka yang bertaqwa." (QS. 2:1-2)

Duhai, langkah pertama yang Dia tunjukkan adalah: kita harus bergabung bersama mereka yang bertaqwa agar mampu membaca Al-Quran sebagai kitab petunjuk kehidupan. Mengapa? yuk, membaca Al-Quran dengan mentalitas bergerak menata kehidupan dan kemanusiaan untuk Indonesia Bertaqwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar