Semua orang ingin sukses, tapi tidak semua orang berhasil sukses. Kenapa? Masalahnya cuma satu: gagal menemukan arti sukses sebenarnya.
Ada orang yang merumuskan arti sukses dengan pengertian yang sederhana. Akhirnya, ia pun merasa sudah mencapai sukses meski tanpa berbuat apa-apa. Mengalir seperti air apa adanya, begitu katanya.
Ada juga orang yang merumuskan arti sukses dengan pengertian yang rumit. Akhirnya, ia pun merasa sulit mencapai sukses, ya sudah mau bilang apa? pasrah aja, barangkali sudah takdir, begitu katanya.
Jadi, apa arti sukses sebenarnya?
Sukses adalah sebuah pencapaian. Apa yang hendak dicapai?
Sukses adalah bergerak maju mencapai tujuan. Kemana hendak dituju?
Sukses adalah mendapatkan sesuatu yang dikehendaki. Apakah itu?
Sukses adalah sebuah proses perjalanan. Tanpa mendapatkan sesuatu?
Sukses adalah memperoleh penghargaan. Dari siapa?
Jadi, apa arti sukses sebenarnya?
Mari kita bertanya kepada Yang Maha mengetahui dan Maha Bijaksana.
Dia berfirman:
لَقَدْ أَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ كِتَابًا فِيهِ ذِكْرُكُمْ ۖ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Sesungguhnya telah kami turunkan kepada kamu sebuah kitab
yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka
apakah kamu tiada memahaminya? (QS. 21:10)
Kemuliaan = Kesuksesan, setuju kan?
Kalau begitu, mari kita membaca Alquran untuk memahami:
Ada orang yang merumuskan arti sukses dengan pengertian yang sederhana. Akhirnya, ia pun merasa sudah mencapai sukses meski tanpa berbuat apa-apa. Mengalir seperti air apa adanya, begitu katanya.
Ada juga orang yang merumuskan arti sukses dengan pengertian yang rumit. Akhirnya, ia pun merasa sulit mencapai sukses, ya sudah mau bilang apa? pasrah aja, barangkali sudah takdir, begitu katanya.
Jadi, apa arti sukses sebenarnya?
Sukses adalah sebuah pencapaian. Apa yang hendak dicapai?
Sukses adalah bergerak maju mencapai tujuan. Kemana hendak dituju?
Sukses adalah mendapatkan sesuatu yang dikehendaki. Apakah itu?
Sukses adalah sebuah proses perjalanan. Tanpa mendapatkan sesuatu?
Sukses adalah memperoleh penghargaan. Dari siapa?
Jadi, apa arti sukses sebenarnya?
Mari kita bertanya kepada Yang Maha mengetahui dan Maha Bijaksana.
Dia berfirman:
لَقَدْ أَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ كِتَابًا فِيهِ ذِكْرُكُمْ ۖ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Sesungguhnya telah kami turunkan kepada kamu sebuah kitab
yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka
apakah kamu tiada memahaminya? (QS. 21:10)
Kemuliaan = Kesuksesan, setuju kan?
Kalau begitu, mari kita membaca Alquran untuk memahami:
- Apakah arti sukses?
- Bagaimanakah mencapai sukses?
- Siapakah orang sukses itu?
Apakah arti sukses?
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ
الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya
pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka
sungguh ia telah sukses. Kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. 3:185)
Jadi, sukses adalah masuk surga. Terserah apa profesi kita hari ini, yang penting kita bisa masuk surga. Setuju?
Bagaimanakah cara mencapai sukses? Bagaimanakah cara masuk surga?
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۖ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ
وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ
قَرِيبٌ
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal
belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-
orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka
dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-
macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang
beriman bersamanya: Bilakah datangnya pertolongan Allah.
Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.
(QS. 2:214)
Sukses bukan khayalan. Sukses hanya dicapai dengan perjuangan dan pengorbanan. Berat ya? jangan khawatir, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. Allah akan menolong kita sebagaimana Allah menolong hamba-hamba-Nya yang beriman sebelum kita.
إِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الْأَشْهَادُ
Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang
yang beriman pada kehidupan dunia dan pada hari berdirinya
saksi-saksi (hari kiamat), (QS. 40:51)
Duh! pantaskah kita mendapatkan pertolongan Allah?
Bukan soal pantas tidak pantas, yang jadi soal, apakah kita sedang berjuang mencapai sukses hingga Allah berkenan memberikan pertolongan-Nya? Siapa yang berjuang, dialah yang ditolong.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama)
Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu. (QS. 47:7)
Nah, jika Allah sudah memberikan pertolongan, apakah masih terasa berat perjuangan menuju sukses sejati?
إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ ۖ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ ۗ وَعَلَى اللَّهِ
فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Jika Allah menolong kamu, maka tak ada orang yang dapat
mengalahkan kamu; dan jika Allah membiarkan kamu (tidak
memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat
menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu
hendaknya kepada Allah saja orang-orang mumin bertawakkal.
(QS. 3:160)
Bertawakkal kepada Allah = menyerahkan segala urusan kepada Allah = menyelesaikan segala urusan dengan cara-cara Allah = caranya pakai cara Allah, ya hasilnya terserah Allah. Habis perkara.
Kalau mau pakai cara-cara sendiri, ya sudah selesaikan sendiri. Rugi ga ditanggung ya.. :-)
Jadi, bagaimana soal urusan mencapai sukses sejati, yaitu mencapai surga?
Jawabnya cuma satu: pakai cara Allah, jangan pakai cara sendiri!
Bagaimanakah cara Allah yang harus kita terapkan untuk mencapai sukses sejati?
Nah, untuk dapat menjawabnya, kita harus selesaikan pertanyaan ketiga: Siapakah orang sukses itu?
Tapi bahasannya sudah terlalu panjang ya.. bagaimana kalau di lanjut di bahasan berikut? setuju kan?
Bagi yang setuju silakan aminkan doa ini:
"Ya Allah sukseskanlah untukku agamaku, karena ia adalah benteng keselamatan urusanku. Sukseskanlah untukku duniaku, karena ia adalah tempat kerjaku. Sukseskanlah untukku akheratku, karena ia adalah tempat kembaiku. Jadikanlah waktu hidupku penambah setiap kebaikan, kematiaanku pemutus setiap keburukanku" (HR. Bukhari)
========================================================================
Jika bahasan ini bermanfaat, silakan dibagikan kepada para sahabat, semoga menjadi bagian dari upaya menolong agama Allah.
Jika ada yang salah, silakan diberikan komen perbaikan (dan tolong maafkan ya..) karena penulisnya juga masih belajar :-)
========================================================================
Benar benar sangat bermamfaat Aki! Ijin share kepadasiswa-siswa saya, karena saya pasang di blog saya. Semoga pahala senantiasa mengalir kepada Aki. Amin!
BalasHapusalhamdulillah, aamiin.
BalasHapusmaaf pak....saya agak kurang setuju, emang kemuliaan dan kesuksesan itu sama ya ?...
BalasHapuskesuksesan kan belum tentu selalu baik tapi kemuliaan sudah pasti baik,
misalnya ; dalam mencari nafkah ...ketika kita mampu dan sanggup dalam memenuhi kebutuhan dan tidak mengalami kekurangan maka, kita sudah dapat dibilang sukses walau dari hasil korupsi sekalipun.
artinya sukses hanya sebuah targettan pencapaian dan itu bisa apa saja sedangkan mulia adalah predikat atau penghargaan atas cara yang ditempuh untuk mendapatkan sebuah kesuksesan ....masalahnya apakah kita bahagia atas kesuksesan itu sendiri belum tentu...maka kita dituntut untuk mencari kesuksesan dengan cara yang mulia dan akhirnya mendapatkan kebahagiaan ..tidak penting miskin atau pun kaya,sedikit ataupun banyak yang penting mendapatkan kebahagiaan .
kebahagiaan di dunia dan akhirat
bagi seorang muslim, target kesuksesan itu adalah kehidupan hasanah baik di dunia ataupun di akhirat, dan itulah kemuliaan yang diberikan oleh Allah.
HapusHai,arigato ghozaimasu
BalasHapus