Total Pengunjung

AYO MEMBACA ALQURAN SECARA BERMAKNA UNTUK MENATA KEHIDUPAN SEMESTA !!

Sabtu, 19 Januari 2013

Teori Kemenangan Islam Berdasarkan Surat Al-Fath ayat 1-29 (Bag.2)


 
Perdebatan yang kita lihat terjadi dikalangan kelompok-kelompok Islam tentang cara menuju kemenangan merupakan tanda kegalauan hati melihat nasib umat Islam saat ini. Kegalauan hati menimbulkan ketergesaan dan langkah yang tidak strategis. QS. Al-Fath dipermulaan suratnya mengajak pembacanya untuk memahami bahwa kemenangan Islam adalah mutlak pemberian Allah. Kita bisa melihat detail penjelasannya di surat Ali Imran ayat 26-27,

Katakanlah: “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapapun yg Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yg Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yg Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yg Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam kedalam siang dan Engkau masuk siang kedalam malam. Dan Engkau keluarkan yg hidup dari yg mati, dan Engkau keluarkan yg mati dari yg hidup. Dan Engkau berikan rezki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan (QS. 3:26-27)

Memahami bahwa kemenangan adalah mutlak pemberian Allah menimbulkan ketenangan hati, dan dari situlah kemenangan besar akan bermula.

...
(hanya) teori?
prakteknya gimanna?
hikz

Awalnya memang teori kawan. Saya baca dari Wikipedia bahwa Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Nah, teori kemenangan yg diajukan oleh surat Al-Fath ini menjelaskan tentang fenomena kemenangan Jamaah Muslimin yg pernah terjadi di masa Rasulullah saw. Ayat 20 dari surat Al-Fath mengungkap: …dan agar menjadi bukti bagi orang-orang yg beriman, dan agar Dia menunjukkan kamu ke jalan yg lurus (qs. 48:20). Teori ini adalah teori yg bisa menjelaskan fenomena kemenangan tersebut dan tentunya bisa diuji kebenarannya.

Sejak awal dan disepanjang ayat-ayat surat Al-fath, teori kemenangan ini diajukan hanya kepada orang-orang beriman saja karena hanya merekalah yg bisa memahami teori ini (sam’an) dan patuh menerapkannya (tho’atan). Begitulah karakteristik orang-orang beriman seperti yg dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 285:

Rasul (Muhammad) beriman kpd apa yg diturunkan kepadanya (Al-Quran) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yg beriman. Semua beriman kpd Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat (sami’na wa atha’na) Ampunilah kami ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat kami kembali (qs. 2:285)

itu 'awal'nya, trus 'akhir'nya kapan nih?
dan, kalo 'teori' itu hanya ditujukan kepada orang-orang yang 'beriman', sedangkan hingga saat ini 'praktek'nya belum juga nampak, apa ini artinya telah tiada lagi 'orang-orang yang beriman' tersebut?
hikz

Soal kemenangan itu urusan Allah, tp soal kontribusi kita terhadap kemenangan tersebutlah yg terpenting...pertanyaannya; apa kontribusi kita terhadap kemenangan Islam, apa yg telah kita buat, apa yg telah kita lakukan...apa konsekwensi syahadatain kita dan bgmana blueprint Perjuangan Rasulullah..itulah yg akan ditanya, mulai dr membenahi pemahaman keislaman kita, nanti akan tau kemana dan bagaimana. utk membentuk orientasi berfikir ini saja Rasulullah mendidik sahabat selama 13 tahun di Mekah atas bimbinganAllah langsung melalui malaikat Jibril. Jd mulailah memahami konsep, shg paham Laailahailallah.terus saja berbuat, dan ini amalan jama'i, bukan pribadi2 saja.

Eko Syahruddin ...
ketika itu ada Rasulullah SAW, bahkan atas bimbingan langsung dari Allah SWT (melalui Jibril) pula, masih dibutuhkan 13 tahun lamanya .. so, (kira-kira aja nih) butuh sampe berapa (ratus) tahun untuk saat ini, sedangkan 'imam'nya aja belum nampak?

Akhi Eko Syahruddin, alhamdulillah, Jama'ah Muslimin dan Imam mereka telah terwujud kembali sejak tahun 1953, dengan dibae'atnya Bpk. Wali Al-Fatah menjadi Imam. Beliau wafat pada tahun 1976, setelah 23 tahun mengemban amanat tersebut. Sebelum jenazah beliau di makamkan, telah dibae'at kembali seorang Imam pengganti, yaitu Bpk. Muhyddin Hamidy yang masih dipercaya oleh Allah untuk mengemban amanat tersebut hingga hari ini.

Secara lengkapnya, silahkan antum baca di sini:

http://aljamaah.multiply.com/reviews/item/5?&show_interstitial=1&u=%2Freviews%2Fitem

http://falanjani.blogspot.com/2009/12/jamaah-muslimin-hizbullah-wujud.html

Eko Syahruddin ...
siapa itu ya?
kalo benar dia seorang 'imam', mengapa dalam sekian tahun kiprahnya, gak banyak umat yang tahu, jangankan umat Islam sedunia, lha yang sepulau Jawa aja masih juga lebih banyak yang tidak tahu .. (maaf) imam apa ya itu?

dan kalo benar sejak 1953, sampe sekarang sudah 60 tahun, 'kemenangan' apa yang telah diraih?
(kayaknya kok malah 'jauh panggang dari api' ya?)
hi hik hikz

Eko Syahruddin: itu 'awal'nya, trus 'akhir'nya kapan nih?
Saya baca dari surat Al-Fath ayat 4-5, Teori kemenangan Allah akan membuat hati orang-orang beriman menjadi tenang, itulah ‘awalnya’ dan terus berproses menuju ‘akhir’nya yaitu kemenangan yg besar. Proses itu saya pahami sebagai ‘menambah keimanan atas keimanan yg sudah ada’ itu juga artinya ‘menambah pemahaman yg dipatuhi atas pemahaman yg sudah ada’. Jadi nyambung dengan bu Susiana Susi bahwa kita harus membenahi pemahaman keislaman kita sesuai dengan blueprint perjuangan Rasulullah saw. Membenahi pemahaman yg mengarah kepada apa yg dipahami oleh Jamaah Muslimin di masa Rasulullah saw seperti yg disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 137, Maka jika mereka telah beriman sebagaimana yg kamu imani, sungguh mereka telah mendapat petunjuk (qs. 2:137)  

Menyambung pertanyaan dari akhi Eko Syahruddin :
dan, kalo 'teori' itu hanya ditujukan kepada orang-orang yang 'beriman', sedangkan hingga saat ini 'praktek'nya belum juga nampak, apa ini artinya telah tiada lagi 'orang-orang yang beriman' tersebut?

Untuk menjawabnya, kita harus kembali membaca surat Al-Fath ayat 1-3, di sana kita dapati dua kata kunci, yaitu kemenangan dan pertolongan Allah. Artinya, kemenangan akan terwujud setelah datang pertolongan Allah. Kembali kita kaitkan dg surat Ali Imran ayat 26-27, bahwa Allah berikan kekuasaan kepada siapapun yg Allah kehendaki. Siapakah yg Allah kehendaki? Jika ada yg dikehendaki Allah untuk mendapatkan kemenangan, maka tentu Allah akan menolongnya. Siapakah? Beberapa ayat menjelaskan bahwa Allah akan menolong orang-orang yg beriman.

Kami pasti menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang mukmin dalam kehidupan dunia dan pada hari kiamat. (QS. al-Mu’min, 40:51)
Kejadian kaum kafir menentang rasul-rasul Allah dan per­tolongan Allah kepada para rasul-Nya serta kaum mukmin tidak akan berubah sepanjang zaman. (QS. al-An’am, 6:34)
Wahai Muhammad, Kami telah utus sebelum kamu beberapa orang rasul kepada kaumnya. Para rasul itu datang dengan membawa bukti-bukti kebenaran kerasulan mereka. Seba­gian kaum mereka mengingkarinya, kemudian Kami timpakan adzab ke­pada mereka. Adalah kewajiban Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman kepada rasul-rasul Kami, dan membinasakan orang-orang kafir. (QS. ar- Ruum, 30:47)
Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang. (QS. al Maa-idah, 5:56)
Padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (QS. Ali ‘Imran, 3:139)
Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. (QS. al-Hajj, 22:38)

Kesimpulannya:
1.       kemenangan dan pertolongan Allah berkorelasi positif dengan tingkat keimanan.
2.       Jika keimanannya lemah, maka pertolongannya juga lemah. Alhasil, kemenangan yg diperoleh hanyalah kemenangan kecil.
3.       Jika keimanan meningkat, maka pertolongannya juga meningkat. Alhasil, kemenangan kecil meningkat menjadi kemenangan besar.
4.       Cara meningkatkan keimanan adalah dengan cara meningkatkan pemahaman yang dipatuhi.

terima kasih pak ust Ibnu Luthfie At-Tamaniy sdh di konfirm. Mhn kiranya bersedia membantu saya memahami surat Al-fath ayat 1-29 yg saya baca sebagai Teori Kemenangan Jamaah Muslimin. dan barangkali juga ada pemahaman saya yg perlu diluruskan 

bersambung...

Kamis, 17 Januari 2013

Teori Kemenangan Islam Berdasarkan QS. Al-Fath ayat 1-29 (Bag.1)



Tulisan ini adalah rajutan dari beberapa diskusi di FB baik langsung maupun tidak, silakan mengikuti…

Alquran surat Al-fath ayat 1-29 berbicara ttg teori kemenangan jamaah Muslimin, bahwa kemenangan itu adalah suatu hal yg pasti terjadi setelah sebab2 nya terpenuhi. Dgn kata lain, kemenangan itu adalah akibat. Hukum sebab-akibat inilah yg disebut sebagai sunnatullah. Ayat 23 surat Al-fath menyebutkan: demikianlah sunnatullah yg telah berlaku sejak dulu, kamu sekali-kali tdk akan menemukan perubahan pada sunnatullah itu.

Akhi Sutrisno Nurhumaedi, surah Al-Fath ayat 23 tersebut sejalan dengan ayat beriktu ini:

Ar-Ruum:30

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًۭا ۚ فِطْرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِى فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui [1169],
Menurut surat Ar-Ruum ayat 30, kebanyakan orang tdk mengetahui hukum sebab akibat yg telah Allah gariskan. Oleh karenanya, banyak org memperdebatkan cara-cara menuju kemenangan. Masing-masing mengklaim bahwa caranya yg paling benar dibanding cara lainnya. Padahal, perdebatan seperti itulah yg akan menyebabkan jamaah muslimin kehilangan kekuatannya sehingga jauh dari kemenangan seperti yg diungkap oleh qs.8:46.

Teori kemenangan surat Al-Fath dimulai dengan penegasan bahwa kemenangan yang diraih oleh Jamaah Muslimin adalah semata-mata pemberian Allah. Ayat pertama surat Al-Fath mengungkapkan: Sungguh, Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yg nyata (qs. 48:1). Penggunaan kata kerja lampau (fiil madhi) pada ayat tersebut memberikan pemahaman kepada pembacanya, bahwa (1) kemenangan itu telah diraih oleh Jamaah Muslimin pada masa lalu. Bagi kita, kemenangan masa lalu itu adalah kemenangan dimasa Muhammad Rasulullah bersama para pengikut setianya. (2) Kemenangan yg pernah terjadi dimasa lalu menjadi bukti bagi masa kini, bahwa teori kemenangan yg diajukan dalam surat ini adalah teori yg teruji dan terbukti benar. Ujung ayat ke-20 menjelaskan: dan agar menjadi bukti bagi orang-orang mukmin, dan agar Dia menunjukkan kamu ke jalan yg lurus (qs. 48:20). Dan (3) Bagi kita di masa kini, penggunaan fiil madhi, yaitu kata fatahnaa, mengisyaratkan bahwa kemenangan itu sangat dekat sekali, dan tentu saja setelah keseluruhan teori kemenangan dalam surat ini diterapkan.   

Kemenangan itu apa mas???? Secara arti sebenarnya???? Yang d raih kemenagan saat ini opo mas???

Mas Totok Kurniawan, kemenangan itu apa? Terjadi perbedaan pendapat tentang maksud dari kata fath (kemenangan) didalam ayat itu. Ada yang mengatakan bahwa ia adalah Futuh Mekah, berbagai kemenangan yang didapat oleh Rasulullah saw, kemenangan orang-orang Romawi, ataupun baiat Ridwan pada hari-hari Hudaibiyah, namun banyak yang menyebutkan bahwa kemenangan itu adalah perjanjian Hudaibiyah.

Mengapa umat Islam, pada saatnya nanti, harus dimenangkan? Karena Allah ingin menyepurnakan ni'mat-Nya (baca qs.48:1-3)

Bentuk kesempurnaan ni'mat itu adalah:
1. Semua hukum Allah dapat ditegakkan
2. Umat Islam telah memiliki wilayah kekuasaan
3. Khilafah Islamiyah telah tegak
4. Orang-orang kafir telah putus asa dalam upayanya menghapuskan syariah Islam
5. Umat Islam telah menjadi kekuatan yang ditakuti oleh orang-orang kafir

Disempurnakannya ni'mat itu sebagai tanda bahwa Allah telah ridha kepada hamba-hamba-Nya yg komit memperjuangkan Islam sebagai sebuah sistem penataan kehidupan (baca qs.5:3) nah mas Totok Kurniawan, menurut indikasi ayat diatas, apakah saat ini kita sudah mencapai kemenangan?

Pertanyaan mas Totok Kurniawan: Yang d raih kemenagan saat ini opo mas???
Ada beberapa tingkatan kemenangan, mulai dari yg terkecil sampai yg terbesar. Kemenangan terkecil adalah ketenangan di dalam hati masing-masing anggota Jamaah Muslimin. Sedangkan kemenangan terbesar adalah masuk surga. Surat Al-Fath ayat 4-5 menjelaskan:
Dialah yg telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka yang telah ada. Dan milik Allah lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana. Agar Dia masukkan mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga yg mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya dan Dia akan menghapus kesalahan-kesalahan mereka. Dan yg demikian itu menurut Allah suatu kemenangan yg besar (qs. 48:4-5)

Ketenangan dlm hati yg dirasakan oleh masing2 anggota Jamaah Muslimin adalah kemenangan kecil yg akan terus beranjak menuju kemenangan besar. Ketenangan hati itu menambah keimanan mereka yg sdh ada. Bertambah iman artinya bertambah pengetahuan agama yg dipatuhi oleh perilaku. Bertambah iman merupakan indikasi dari tahapan kemenangan yg semakin meningkat.

Bersambung..