Perdebatan yang kita lihat terjadi
dikalangan kelompok-kelompok Islam tentang cara menuju kemenangan merupakan
tanda kegalauan hati melihat nasib umat Islam saat ini. Kegalauan hati
menimbulkan ketergesaan dan langkah yang tidak strategis. QS. Al-Fath
dipermulaan suratnya mengajak pembacanya untuk memahami bahwa kemenangan Islam
adalah mutlak pemberian Allah. Kita bisa melihat detail penjelasannya di surat
Ali Imran ayat 26-27,
Katakanlah: “Wahai Tuhan pemilik
kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapapun yg Engkau kehendaki dan
Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yg Engkau kehendaki. Engkau muliakan
siapa pun yg Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yg Engkau kehendaki.
Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh Engkau Maha Kuasa atas segala
sesuatu. Engkau masukkan malam kedalam siang dan Engkau masuk siang kedalam malam.
Dan Engkau keluarkan yg hidup dari yg mati, dan Engkau keluarkan yg mati dari
yg hidup. Dan Engkau berikan rezki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa
perhitungan (QS. 3:26-27)
Memahami bahwa kemenangan adalah
mutlak pemberian Allah menimbulkan ketenangan hati, dan dari situlah kemenangan
besar akan bermula.
...
(hanya) teori?
prakteknya gimanna?
hikz
(hanya) teori?
prakteknya gimanna?
hikz
Awalnya memang teori kawan.
Saya baca dari Wikipedia bahwa Teori adalah serangkaian bagian atau
variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah
pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar
variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan
fenomena alamiah. Nah, teori kemenangan yg diajukan oleh surat Al-Fath ini
menjelaskan tentang fenomena kemenangan Jamaah Muslimin yg pernah terjadi di
masa Rasulullah saw. Ayat 20 dari surat Al-Fath mengungkap: …dan agar menjadi
bukti bagi orang-orang yg beriman, dan agar Dia menunjukkan kamu ke jalan yg
lurus (qs. 48:20). Teori ini adalah teori yg bisa menjelaskan fenomena
kemenangan tersebut dan tentunya bisa diuji kebenarannya.
Sejak awal dan disepanjang ayat-ayat surat Al-fath, teori kemenangan
ini diajukan hanya kepada orang-orang beriman saja karena hanya merekalah yg bisa
memahami teori ini (sam’an) dan patuh menerapkannya (tho’atan). Begitulah
karakteristik orang-orang beriman seperti yg dijelaskan dalam surat Al-Baqarah
ayat 285:
Rasul (Muhammad) beriman kpd apa yg diturunkan kepadanya (Al-Quran)
dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yg beriman. Semua beriman kpd Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak
membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami
dengar dan kami taat (sami’na wa atha’na) Ampunilah kami ya Tuhan kami, dan
kepada-Mu tempat kami kembali (qs. 2:285)
itu 'awal'nya, trus 'akhir'nya kapan nih?
dan, kalo 'teori' itu hanya ditujukan kepada orang-orang yang 'beriman', sedangkan hingga saat ini 'praktek'nya belum juga nampak, apa ini artinya telah tiada lagi 'orang-orang yang beriman' tersebut?
hikz
dan, kalo 'teori' itu hanya ditujukan kepada orang-orang yang 'beriman', sedangkan hingga saat ini 'praktek'nya belum juga nampak, apa ini artinya telah tiada lagi 'orang-orang yang beriman' tersebut?
hikz
Soal kemenangan itu urusan Allah,
tp soal kontribusi kita terhadap kemenangan tersebutlah yg
terpenting...pertanyaannya; apa kontribusi kita terhadap kemenangan Islam, apa
yg telah kita buat, apa yg telah kita lakukan...apa konsekwensi syahadatain
kita dan bgmana blueprint Perjuangan Rasulullah..itulah yg akan ditanya, mulai
dr membenahi pemahaman keislaman kita, nanti akan tau kemana dan bagaimana. utk
membentuk orientasi berfikir ini saja Rasulullah mendidik sahabat selama 13
tahun di Mekah atas bimbinganAllah langsung melalui malaikat Jibril. Jd
mulailah memahami konsep, shg paham Laailahailallah.terus saja berbuat, dan ini
amalan jama'i, bukan pribadi2 saja.
Eko Syahruddin
...
ketika itu ada Rasulullah SAW, bahkan atas bimbingan langsung dari Allah SWT (melalui Jibril) pula, masih dibutuhkan 13 tahun lamanya .. so, (kira-kira aja nih) butuh sampe berapa (ratus) tahun untuk saat ini, sedangkan 'imam'nya aja belum nampak?
ketika itu ada Rasulullah SAW, bahkan atas bimbingan langsung dari Allah SWT (melalui Jibril) pula, masih dibutuhkan 13 tahun lamanya .. so, (kira-kira aja nih) butuh sampe berapa (ratus) tahun untuk saat ini, sedangkan 'imam'nya aja belum nampak?
Akhi Eko Syahruddin, alhamdulillah, Jama'ah Muslimin dan Imam mereka telah terwujud
kembali sejak tahun 1953, dengan dibae'atnya Bpk. Wali Al-Fatah menjadi Imam.
Beliau wafat pada tahun 1976, setelah 23 tahun mengemban amanat tersebut.
Sebelum jenazah beliau di makamkan, telah dibae'at kembali seorang Imam
pengganti, yaitu Bpk. Muhyddin Hamidy yang masih dipercaya oleh Allah untuk
mengemban amanat tersebut hingga hari ini.
Secara lengkapnya, silahkan antum baca di sini:
http://aljamaah.multiply.com/reviews/item/5?&show_interstitial=1&u=%2Freviews%2Fitem
http://falanjani.blogspot.com/2009/12/jamaah-muslimin-hizbullah-wujud.html
Secara lengkapnya, silahkan antum baca di sini:
http://aljamaah.multiply.com/reviews/item/5?&show_interstitial=1&u=%2Freviews%2Fitem
http://falanjani.blogspot.com/2009/12/jamaah-muslimin-hizbullah-wujud.html
Eko Syahruddin
...
siapa itu ya?
kalo benar dia seorang 'imam', mengapa dalam sekian tahun kiprahnya, gak banyak umat yang tahu, jangankan umat Islam sedunia, lha yang sepulau Jawa aja masih juga lebih banyak yang tidak tahu .. (maaf) imam apa ya itu?
dan kalo benar sejak 1953, sampe sekarang sudah 60 tahun, 'kemenangan' apa yang telah diraih?
(kayaknya kok malah 'jauh panggang dari api' ya?)
hi hik hikz
siapa itu ya?
kalo benar dia seorang 'imam', mengapa dalam sekian tahun kiprahnya, gak banyak umat yang tahu, jangankan umat Islam sedunia, lha yang sepulau Jawa aja masih juga lebih banyak yang tidak tahu .. (maaf) imam apa ya itu?
dan kalo benar sejak 1953, sampe sekarang sudah 60 tahun, 'kemenangan' apa yang telah diraih?
(kayaknya kok malah 'jauh panggang dari api' ya?)
hi hik hikz
Eko Syahruddinitu
'awal'nya, trus 'akhir'nya kapan nih?
Saya baca dari surat Al-Fath ayat
4-5, Teori kemenangan Allah akan membuat hati orang-orang beriman menjadi
tenang, itulah ‘awalnya’ dan terus berproses menuju ‘akhir’nya yaitu kemenangan
yg besar. Proses itu saya pahami sebagai ‘menambah keimanan atas keimanan yg
sudah ada’ itu juga artinya ‘menambah pemahaman yg dipatuhi atas pemahaman yg
sudah ada’. Jadi nyambung dengan bu Susiana Susi bahwa kita harus membenahi pemahaman keislaman kita
sesuai dengan blueprint perjuangan Rasulullah saw. Membenahi pemahaman yg
mengarah kepada apa yg dipahami oleh Jamaah Muslimin di masa Rasulullah saw
seperti yg disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 137, Maka jika mereka telah
beriman sebagaimana yg kamu imani, sungguh mereka telah mendapat petunjuk (qs.
2:137)
Menyambung
pertanyaan dari akhi Eko
Syahruddin
dan, kalo 'teori' itu hanya ditujukan kepada
orang-orang yang 'beriman', sedangkan hingga saat ini 'praktek'nya belum juga
nampak, apa ini artinya telah tiada lagi 'orang-orang yang beriman' tersebut?
Untuk menjawabnya, kita harus kembali
membaca surat Al-Fath ayat 1-3, di sana kita dapati dua kata kunci, yaitu
kemenangan dan pertolongan Allah. Artinya, kemenangan akan terwujud setelah
datang pertolongan Allah. Kembali kita kaitkan dg surat Ali Imran ayat 26-27,
bahwa Allah berikan kekuasaan kepada
siapapun yg Allah kehendaki. Siapakah yg Allah kehendaki? Jika ada yg
dikehendaki Allah untuk mendapatkan kemenangan, maka tentu Allah akan
menolongnya. Siapakah? Beberapa ayat menjelaskan bahwa Allah akan menolong
orang-orang yg beriman.
Kami pasti menolong
rasul-rasul Kami dan orang-orang mukmin dalam kehidupan dunia dan pada hari
kiamat. (QS. al-Mu’min, 40:51)
Kejadian kaum kafir menentang
rasul-rasul Allah dan pertolongan Allah kepada para rasul-Nya serta kaum
mukmin tidak akan berubah sepanjang zaman. (QS. al-An’am, 6:34)
Wahai Muhammad, Kami telah
utus sebelum kamu beberapa orang rasul kepada kaumnya. Para rasul itu datang
dengan membawa bukti-bukti kebenaran kerasulan mereka. Sebagian kaum mereka
mengingkarinya, kemudian Kami timpakan adzab kepada mereka. Adalah kewajiban
Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman kepada rasul-rasul Kami, dan
membinasakan orang-orang kafir. (QS. ar- Ruum, 30:47)
Dan barangsiapa mengambil
Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka
sesungguhnya pengikut (agama) Allah itulah yang pasti menang. (QS. al Maa-idah, 5:56)
Padahal kamulah orang-orang
yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.
(QS. Ali ‘Imran, 3:139)
Sesungguhnya Allah membela
orang-orang yang telah beriman. (QS. al-Hajj,
22:38)Kesimpulannya:
1.
kemenangan
dan pertolongan Allah berkorelasi positif dengan tingkat keimanan.
2.
Jika
keimanannya lemah, maka pertolongannya juga lemah. Alhasil, kemenangan yg
diperoleh hanyalah kemenangan kecil.
3.
Jika
keimanan meningkat, maka pertolongannya juga meningkat. Alhasil, kemenangan
kecil meningkat menjadi kemenangan besar.
4.
Cara
meningkatkan keimanan adalah dengan cara meningkatkan pemahaman yang dipatuhi.
terima kasih pak ust Ibnu Luthfie
At-Tamaniy sdh di konfirm. Mhn kiranya bersedia
membantu saya memahami surat Al-fath ayat 1-29 yg saya baca sebagai Teori
Kemenangan Jamaah Muslimin. dan barangkali juga ada pemahaman saya yg perlu
diluruskan
bersambung...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar