Kita mengenal muslim sebagai orang
yang tunduk dan pasrah-menyerah kepada Allah menurut sunnah Rasul-Nya. Namun
salah besar jika kita mengganggap muslim sebagai sosok yang pasif.
Ketundukannya kepada Allah membuat ia aktif beraksi. Terlebih lagi, ia telah
memahami bahwa ia mengemban tugas yang teramat besar: penanggung jawab bumi
(QS.2:30). Dan karena ketundukannya, ia tidak bisa mengelak dari tugas tersebut.
Sebagai muslim, ia bertanggung jawab atas pengelolaan bumi, dan tentu saja
disesuaikan dengan kapasitasnya sebagai salah satu dari sekian banyak penduduk
bumi.
Atau siapakah yang mengabulkan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu sebagai khalifah di bumi? Apakah ada tuhan lain selain Allah? Sedikit sekali kamu yang memperhatikannya." (QS. An-Naml [27] ayat 62).
Bagi seorang muslim, doa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari aksi yang dilakukannya. Doa dan aksi merupakan sebab akibat. Tidak mungkin seorang muslim berdoa tanpa ada satupun aksi yang terkait dengan doanya. Atau, tidak mungkin seorang muslim melakukan aksi yang sepi dari doa yang terucap.
146. Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.
Tugas melahirkan tanggungjawab lalu
menimbulkan aksi. Dalam aksinya, seorang muslim tidak sendirian. Sejak
permulaan aksi ia menyertakan Allah. Sejak permulaan aksi ia mengenal Allah
sebagai Arrahman Arrahim yang mengatur kehidupan semesta (QS.1:1-2). Oleh
karenanya, ketika ia mengalami kesulitan di tengah aksi, selalu saja ia
mendapat solusi.
Atau siapakah yang mengabulkan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu sebagai khalifah di bumi? Apakah ada tuhan lain selain Allah? Sedikit sekali kamu yang memperhatikannya." (QS. An-Naml [27] ayat 62).
Bagi seorang muslim, doa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari aksi yang dilakukannya. Doa dan aksi merupakan sebab akibat. Tidak mungkin seorang muslim berdoa tanpa ada satupun aksi yang terkait dengan doanya. Atau, tidak mungkin seorang muslim melakukan aksi yang sepi dari doa yang terucap.
Muslim memanjatkan doa yang selaras
dengan aksi yang sedang digelutinya, sebagaimana yang pernah dilakukan oleh
para pendahulunya yang telah sukses meniti jalan kebenaran yang lurus (QS.2:6-7).
146. Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.
147. Tidak ada do`a mereka selain
ucapan: "Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan
kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami,
dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".
148. Karena itu Allah memberikan kepada
mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai
orang-orang yang berbuat kebaikan.(QS. Ali Imran [3] ayat 146-148)
Doa yang terucap (QS.3:147) selaras dengan kebutuhan
aksi yang tengah dilakukan (QS.3:146) Karena itulah doa terijabah (QS.3:148).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar