Total Pengunjung

AYO MEMBACA ALQURAN SECARA BERMAKNA UNTUK MENATA KEHIDUPAN SEMESTA !!

Sabtu, 12 September 2009

Wasiat Hitam (2)

Kata demi kata keluar bertebaran dari antara gigi-gigi iblis. Kata-kata itu membentuk gumpalan awan hitam pekat yang kemudian menyebar meliputi para hadirin. Gumpalan-gumpalan awan hitam pekat itu meresap ke dalam setiap pori-pori, menyerap semua kesadaran yang ada, menyelubungi segumpal daging dalam dada mereka hingga tak ada satu celah pun yang bisa ditembusi oleh setitik cahaya. Awan-awan itu terlihat seperti sebuah kepastian akan janji-janji kebahagiaan, jauh dari kemiskinan dan kesenangan abadi.

Ribuan hadirin terpukau khusuk dalam kegelapan, hingga tidak ada satu kekuatan pun yang mampu mengangkatnya kepada jalan terang, kecuali Allah yang menguasai gelap dan terang. Apabila sedikit saja cahaya terang masuk menyeruak kedalam kerumunan hitam itu, mereka menyingkir berhamburan kesana-kemari.

Tidak ada yang tahu pasti, berapa jumlah titik-titik hitam itu. Di antara mereka ada yang terang-terangan memperkuat barisan di belakang iblis. Ada juga yang malu-malu. Ada yang pura-pura berlagak tidak mengerti mengapa dia ada dalam barisan tersebut. Ada juga yang keluar masuk barisan, karena mereka menganggap bahwa hidup ini harus ada hitam putihnya. Ada juga yang hanya sekedar ingin tahu saja, biar tambah wawasan katanya.

Iblis tidak peduli dengan semua motivasi itu. Dia tidak pernah memikirkan berapa jumlah pengikutnya. Yang penting baginya adalah berjuang terus, menjalani sisi yang sudah menjadi takdir hidupnya. Dia sangat menyadari, bahwa apabila Allah memberi petunjuk kepada hamba-Nya maka tidak ada yang akan mampu menyesatkannya, dan apabila Allah menyesatkan hamba-Nya maka tidak ada yang mampu menunjukinya. Jadi yang terpenting baginya adalah terus berkarya. Masalah hasil sudah ada yang menentukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar