Total Pengunjung

AYO MEMBACA ALQURAN SECARA BERMAKNA UNTUK MENATA KEHIDUPAN SEMESTA !!

Jumat, 11 September 2009

Wasiat Hitam (1)

Di kalangan makhluk-makhluk hitam, nama Iblis tercatat dalam deretan nomor wahid. Namanya terkenang sepanjang sejarah peradaban tipu-menipu dan budaya kesombongan, dari awal zaman sampai akhir zaman kelak.

Sepanjang waktu, dia tak kenal lelah keluar masuk rimba belantara hitam-putih kehidupan, berusaha segigih-gigihnya menumbangkan pohon-pohon kebaikan. Dia sadar bahwa pohon-pohon itu akarnya menghujam sampai ke dasar bumi dan pucuk-pucuknya menjulang tinggi menyentuh langit, makanya dia berjuang dengan segigih-gigihnya. Dia ingin menumbangkan pohon-pohon itu, kemudian menggantinya dengan alang-ilalang kemunafikan, beringin kemusyrikan. Dan kalaupun sulit untuk ditumbangkan, dia akan menumbuhkan pada pohon-pohon itu benalu-benalu dari berbagai jenis, seperti: hasad, hasud, iri, dengki, ujub, dan sombong.

Iblis dan Nabi sama-sama mendapat SK dari Allah. Iblis mendapat Surat Kejahatan dan Nabi mendapat Surat Kebaikan. Kedua SK itu berlaku hingga akhir zaman. Keduanya berjalan beriringan bagaikan dua tepian sungai, berhadap-hadapan tetapi saling berseberangan. Kedua tepian itu berlomba-lomba menarik apa yang ada di antara keduanya. Terus berlangsung seperti itu, berawal dari sumber yag sama menuju tujuan yang sama pula. Satu tepi menuju surga Allah dan tepi satunya lagi ke neraka Allah. Karena memang keduanya milik Allah dan kembali kepada Allah.

Dengan berbekal surat kejahatan, Iblis naik turun gunung menjelajah desa-desa, menyisir kota-kota, dan mengunjungi negeri-negeri demi menghimpun bala tentara yang sudah menjadi haknya, Untuk menanamkan loyalitas dan semangat juang demi kesesatan dunia, Iblis berdiri di hadapan ribuan pengikutnya, berpidato memberi wejangan.

Katanya : “Wahai hamba-hamba (kesesatan yang dilaknat) Allah, pada hari ini, aku teguhkan kalian semua menjadi pengikut-pengikutku. Karena itu, kalian harus berbangga hati sudah bergabung bersamaku. Akulah makhluk Allah yang paling baik daripada makhluk-makhluk Allah lainnya. Jamaah ini adalah jamaah yang paling baik dari semua jamaah yang ada. Jadi kalian pun harus merasa menjadi yang paling baik daripada lainnya. Kalian harus senantiasa berkata seperti aku berkata : Aku lebih baik daripadanya. Dan kalian tidak boleh ragu-ragu dalam mengikutiku, karena rasa ragulah yang telah mencerai-beraikan umat manusia.”

“Mulai hari ini, kalian tidak usah berkecil hati. Meskipun kalian berasal dari bangsa yang berbeda-beda, kalian tidak usah membeda-bedakan derajat dan kedudukan di antara kalian. Dari bangsa jin ataupun dari bangsa manusia, semuanya sama saja. Hanya panggilan kalian saja yang berbeda-beda. Kalian yang dari bangsa jin disebut setan, dan kalian yang berasal dari bangsa manusia disebut thogut. Namun demikian, kalian tidak usah memikirkan gelar-gelar itu, karena yakinlah bahwa kalian semua adalah sama, yaitu sama-sama makhluk Allah (yang sesat). Dan Dia telah menyediakan satu tempat untuk kita semua, agar kita semua nanti bisa tetap bersama seperti saat ini, (yaitu neraka).”

bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar