Pada saat kita mengenali diri sebagai muslim, kita mendapati tugas penciptaan, yaitu: sebagai hamba Tuhan dan sekaligus juga sebagai wakil Tuhan. Tidak ada masalah saat menjadi hamba Tuhan, karena yang ada hanyalah hening dalam kesendirian menikmati rahmat Tuhan yang begitu meliputi. Kita menjadi asyik dalam mihrab kita sendiri. Tapi, saat menjadi wakil Tuhan, kita mendapati begitu banyak masalah yang menanti penyelesaian. Saat itu, kita tidak sendiri, tapi ada di tengah orang-orang banyak. Bersama mereka, kita mendapati begitu banyak kebutuhan, keinginan dan kepentingan yang menuntut dipenuhi. Di tengah-tengah mereka, dimana kita ? siapa kita ? Apa peran kita ? Nah, saat itulah kita membutuhkan pengetahuan tentang diri kita sendiri.
Perkenalkan nama saya Sutrisno, lahir di
Untuk hidup dan bergaul dalam kehidupan ini, tidak cukup hanya bermodalkan KTP dan hafal isinya. Buktinya, masih banyak orang bingung hidup ini buat apa ? Mau kemana ? Apa yang paling penting dalam hidup ini ? Kenapa ada orang yang sangat mencintai hidupnya atau sangat membencinya atau juga tidak peduli dengannya ?
Nah, mengenal diri berarti menemukan jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tentang eksistensi diri, seperti : adakah aku ? Kalau ada, darimana dan mau kemana aku ?
Mengenal diri berarti juga mengenal hakikat diri kemanusiaannya, maksud dan tujuan penciptaannya, menemukan di mana posisinya di antara makhluk-makhluk ciptaan Tuhan lainnya yang bukan manusia.
Siapakah kita ? Dia antara makhluk Tuhan yang tersebar di alam semesta ini, kita adalah manusia, makhluk yang yang diciptakan untuk mengurusi bumi, kita adalah penanggung jawab bumi.
Ingatlah ketika Tuhan berkata kepada para Malaikat :
“ Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang Khalifah di muka Bumi,”Mereka bertanya : mengapa Engkau hendak menjadikan seorang Khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau ?” Tuhan berfirman : “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. 2:30)
Dan, Dia benar-benar telah menciptakan Adam dan menjadikannya khalifah di bumi. Khalifah di bumi bisa kita pahami sebagai penanggung jawab segala macam urusan yang ada di bumi, yaitu membangun peradaban, menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan hidup dan mengatasi problem-problem kemanusiaan seperi kemiskinan, pendidikan, keadilan, kesetaraan dan sebagainya,
Saat itu, Malaikat menyangsikan kemampuan manusia. Bagaimana mungkin manusia mampu menjaga harmonisasi alam semesta, sementara mereka suka berbuat kerusakan dan saling menumpahkan darah sesama mereka ? Mereka berkelahi meskipun mereka tidak saling mengenal. Allah tidak menyangkal dan juga tidak membenarkan kesangsian para malaikat. Dia hanya berkata, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar