Total Pengunjung

AYO MEMBACA ALQURAN SECARA BERMAKNA UNTUK MENATA KEHIDUPAN SEMESTA !!

Senin, 09 Januari 2012

Teori Kemenangan Bagi Seorang Mu’min

Oleh: Bachtiar Nasir

 “Jika Allah menolong kamu maka tak akan ada yang dapat mengalahkanmu”. (QS. Ali Imran [3]:160). 

Saudaraku, menang bagi seorang mu’min ditentukan oleh seberapa konsisten ketaatan seorang hamba, dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan Allah untuknya. Kemenangan tidak harus selalu sesuai dengan yang diinginkan atau direncanakan. Sebab, hasil akhir adalah wilayah absolut Allah.

Mu’min hanya punya satu teori kemenangan: jika Allah menolong, maka pasti menang, walau terlihat tak mungkin. Jika Allah tidak menolong, maka pasti kalah, tak peduli seberapa dekatnya kemenangan itu terlihat. Oleh karena itu, berbahagialah mereka yang merasa kuat bersama Allah saja. Bencana terbesar bagi seorang hamba adalah ketika merasa tidak cukup bersama Allah saja.

Allah telah menetapkan: “Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang”. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (QS. Al-Mujadilah : 21)

Keunggulan mu’min terletak pada kekuatan keyakinannya dalam membenarkan janji pertolongan Allah di dunia dan pada hari ketika dibangkitkan, sebagaimana Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman: “Sesungguhnya kami menolong rasul-rasul kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)”. (QS. Ghafir : 51).

Kemantapan jiwa dan langkah perjuangan seorang mu’min tak kenal surut, karena ia sungguh percaya kepastian janji-janji baik Allah, sebagaimana firman-Nya; “Dan kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman” (QS. Ar-Ruum : 47)

Janji Allah telah dan akan terus ditepatinya sampai kapanpun, selama mereka tetap bersabar terhadap bencana apapun yang menimpa mereka, sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut:

“Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar. (QS. Ali Imran ; 146)

Bahkan, teguhnya mu’min berpegang pada agama Allah tak tergoyahkan sedikitpun. Oleh karena itu, yakinlah pada pertolongan dan kemenangan yang Allah janjikan. Ini sebagaimana Allah firmankan: “jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya dia akan menolongmu”. (QS. Muhammad : 7).

Pada puncaknya, seorang mu’min siap menjadi martir sebagai tentara Allah, karena mereka yakin Allah tidak akan pernah menyalahi janji-Nya pada para tentara yang berjuang di jalan-Nya, Allah berfirman yang artinya : “Dan Sesungguhnya telah tetap janji kami kepada hamba-hamba kami yang menjadi rasul, (yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat pertolongan.Dan sesungguhnya tentara kami. Itulah yang pasti menang”. (QS. As-shffaat : 171-173).

Itulah rahasia di balik keunggulan seorang mu’min, dibanding manusia lainnya dalam menjalani hidup dan kehidupan. Di tulisan berikutnya, saya akan berbicara mengenai paradigma kemenangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar